Selain itu, keberadaan rumah singgah juga diperlukan untuk memudahkan memantau pasien.
Terhitung saat ini, rumah singgah Respek Peduli sudah ada di Lampung dan Jakarta Utara.
"Jadi kata dia (Ayu) ini waktu umrah terlintas Respek Peduli. Akhirnya dia kasih anggaran Rp 150 juta dan kita alokasikan untuk rumah singgah yang di mana biaya sewa pertahunnya kita lanjutkan sendiri," katanya.
Sementara untuk pasien di luar anak-anak akan disewakan kosan atau rumah lain untuk singgah sementara.
Masih bergerak untuk membantu pengobatan, Respek Peduli tentunya memiliki impian lainnya.
Setelah memiliki rumah singgah, Founder Respek Peduli itu berencana menyiapkan panti jompo.
Ia tebersit ide itu berdasar pengalaman menangani pasien jompo. Mereka kerap kesulitan saat evakuasi pasien lansia.
"Sejauh ini panti jompo memang masih sangat jarang. Sebab lebih banyak panti yang menerima orang-orang yang masih produktif. Sehingga harapan kami selanjutnya dapat mendirikan panti jompo," ujar Fadli.
Selain itu, Respek Peduli juga berharap semakin banyak donatur yang percaya kepada mereka. Kemudian berlanjut menularkan virus kebaikan ke orang sekitar.
Sebab ke depannya mereka berencana mendirikan sanggar kreatif serta Usaha Kecil dan Menengah (UKM).
"Saya berharap juga ke depannya yang menjadi trending justru hal baik dan bukan hal yang salah. Sehingga semakin banyak orang yang menularkan virus kebaikan," katanya.(Tribunnews.com/TribunJakarta.com/Nur Indah Farrah Audina)
ARTIKEL INI SUDAH TAYANG DI ;
Baca Selanjutnya: Cerita fadli berawal iseng hingga fokus bantu pengobatan anak dan lansia melalui respek peduli