Tiap hari Sumarni juga membeli kayu bakar, serta membeli 30 kilogram tepung terigu, dan 30 bungkus gula merah sebagai bahan utama.
Dalam sehari Sumarni memperoleh keuntungan Rp 300 ribu per hari, sebulan ia meraup untung Rp 9 juta.
"Tapi keuntungan itu berputar, modal usaha, gaji menantu dan kebutuhan sehari-hari juga," ungkapnya.(Tribunnews.com/Tribun-Sulbar.com/Fahrun Ramli)
ARTIKEL INI JUGA TAYANG DI ;
Baca Selanjutnya: Bolu paranggi kudapan khas mandar terbuat dari tepung terigu dan gula merah