Pola hitamnya berukuran lebar dan jaraknya rapat dan juga berhimpitan. Harimau Sumatra jantan dewasa memiliki panjang rata-rata 92 inci dari kepala ke kaki atau sekitar 250 cm panjang dari kepala hingga kaki dengan berat 300 pound atau sekitar 140 kg.
Sedangkan tinggi dari jantan dapat mencapai 60 cm. Betinanya rata-rata memiliki panjang 78 inci atau sekitar 198 cm dan berat 200 pound atau sekitar 91 kilogram.
Belang harimau Sumatra lebih tipis daripada subspesies harimau lain. Warna kulit harimau sumatra merupakan yang paling gelap dari seluruh harimau.
Mulai kuning kemerah-merahan hingga jingga tua. Subspesies ini juga punya lebih banyak janggut serta surai dibandingkan subspesies lain, terutama harimau jantan.
Ukurannya yang kecil memudahkannya menjelajahi rimba. Terdapat selaput di sela-sela jarinya yang menjadikan mereka mampu berenang cepat.
Harimau ini diketahui menyudutkan mangsanya ke air, terutama bila binatang buruan tersebut lambat berenang. Bulunya berubah warna menjadi hijau gelap ketika melahirkan.
Kronologi Penangkapan Mukomuko
Kronologi penangkapan harimau betina itu disampaikan Kepala Seksi Konservasi Wilayah I BKSDA Bengkulu-Lampung, Said Jauhari, Kamis (6/4/2023).
Upaya penangkapan sudah berlangsung sejak 16 Maret 2023. Box trap BKSDA dipasang pada 16 Maret 2023 menyusul laporan kehadiran satwa itu di kawasan perkebunan sawit.
Kemunculan harimau itu awalnya terekam kamera trap PT Agro Muko pada 13 Maret 2023.
Mulanya pihak BKSDA memasang ayam untuk umpan perangkap, dengan pertimbangan, diperkirakan harimau yang hendak ditangkap sedang sakit dan cacat.
Tidak berhasil dengan ayam, tim BKSDA dan PT Agro Muko mengganti umpan dengan ternak kambing.
Akhirnya, pada Rabu 5 April 2023, atau setelah 21 hari perangkap dipasang, harimau masuk jebakan sekira pukul 23.30 WIB.
Asisten kebun PT Agri Muko mendengar jeritan suara kambing yang dipasang sebagai umpan perangkap, disertai suara benturan pintu perangkap.