News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Otobaja Tarami Penyelamat Penyu Belimbing di Pesisir Utara Manokwari Papua Barat

Editor: Setya Krisna Sumarga
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Otobaja Tarami menunjukkan bayi-bayi penyu belimbing Papua Barat yang ia selamatkan di pusat penyelamatan Penyu Manduni Putera, Kampung Mubraidiba, Distrik Manokwari Utara, Kabupaten Manokwari, Provinsi Papua Barat.

Bahkan sambung Oto, KKP sampai mendirikan pos pengawasan pesisir dan pulau-pulau kecil di area Konservasi Penangkaran Penyu Manduni Putera milik Otobaja Tarami.

“Jadi, kita tidak hanya penangkaran penyu tapi rangkap jadi petugas patroli. Kita kalau sudah jalan patroli, itu orang takut untuk ambil penyu. Jadi, sekarang sudah tidak banyak orang yang jadi predator penyu seperti dulu lagi,” tutur kakek dari 24 cucu dan sembilan cicit itu.

Tiga Cabang di Manokwari

Saat memulai penangkaran penyu, Otobaja Tarami kerap mendapat cibiran dari masyarakat sekitar.

Walau begitu, tidak membuat Oto menjadi limbung dengan tekadnya makin kuat melestarikan penyu, hewan yang telah dilindungi dengan Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1999 tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan dan Satwa.

Kegigihan Oto itulah yang mengubah pola pikir tiga rekannya, yang dulu kerap menyuplai telur penyu.

Bahkan, ketiga temannya itu mengikuti jejak Oto menjadi penangkar penyu.

Ketiga temannyq itu yakni, Nataniel Merino yang mendirikan Penangkaran Penyu Wau (penyu dalam bahasa Biak) di Kampung Nuni, Distrik Manokwari Utara pada 2020.

Setahun berikut, menyusul Fredik Mandacan membangun Penangkaran Penyu Darouw (penyu dalam bahasa Meyah) di Kampung Bremi, Distrik Manokwari Utara.

Abner Mandacan, menjadi yang terakhir bergabung dengan Oto memulai penangkaran penyu di daerah Muara Prafi.

Terhitung sejak 2015 hingga 2022, Konservasi Penangkaran Penyu Manduni Putera sudah melepasliarkan 28.245 tukik kembali ke habitat aslinya.

“Kalau di Nuni (penangkaran penyu) sudah lepas 5.400 tukik, di Bremi sudah lepas 3.500 tukik penyu,” tandas Otobaja Tarami semringah.

Oto menambahkan, masuk menjadi nominasi peraih Kalpataru  bukan menjadi tujuan utamanya.

"Mendirikan penakaran penyu sebagai cara ia menebus dosa tatkala menjadi predator penyu," pungkasnya.

Otobaja Tarami kini menjadi nominator Kalpataru, penghargaan pemerintah pusat kepada kelompok maupun perseorangan pelestari lingkungan.(Tribunnews.com/TribunPapuaBarat/Kresensia Kurniawati Mala Pasa)

ARTIKEL INI JUGA TAYANG DI ;

Baca Selanjutnya: Kisah otobaja tarami dari pemburu jadi pelestari penyu masuk nominasi penerima kalpataru

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini