"Tadinya dikira lumba-lumba, tapi kok size-nya besar," ucap Reinhard sembari terkekeh-kekeh.
"Setelah kita lihat lagi, dia ada corak hitam putihnya. Mereka yang lewat itu ada tiga ekor," terangnya.
Ia sontak terkejut sekaligus terkesima melihat langsung sosok paus orca.
Pria kelahiran 1998 ini sempat tak percaya karena habitat paus Orca diketahuinya di perairan bersuhu rendah (dingin), sedangkan perairan Teluk Tomini bersuhu sebaliknya.
"Kita menduganya mereka sedang migrasi," papar Rein.
Kemudian, saat asyik memotret karang dan diver lain, mereka kembali dikejutkan kemunculan dua ekor paus orca.
"Encounter kedua ini, jarak (paus orca) nya sangat dekat dengan kita," kenang dia.
Pertemuan mereka dengan paus orca disebut hanya berlangsung beberapa detik saja.
Setelah menyelam selama 45 menit, Reinhard dan tiga temannya berkumpul bersama grup lain.
Ternyata beberapa dari teman Reinhard juga melihat mamalia bernama latin Orcinus orca itu.
"Kapten diving kita bilang dia melihat tujuh ekor dari atas (permukaan laut)," lanjut Reinhard.
Mereka pun semakin penasaran manakala paus orca itu seakan tidak takut pada manusia.
Senada dengan Reinhard, Ribka Malise (25), penyelam juga, masih tak menyangka berjumpa hewan yang dikenal sebagai paus pembunuh tersebut.
"Selama beberapa tahun diving tidak pernah berekspektasi ketemu orca. Jadi, wow banget sih, sampe gak tahu harus ngomong apa," ungkap Ribka.