News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Keripik Kelakai, Camilan Khas Dayak dari Bahan Tanaman Paku Rawa

Editor: Setya Krisna Sumarga
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Keripik Kalakai khas masyarakat Dayak Kalimantan Tengah dalam kemasan plastik. Camilan ini terbuat dari tanaman paku-pakuan yang tumbuh di rawa-rawa Kalimantan.

TRIBUNNEWS.COM, PALANGKARAYA – Masyarakat Suku Dayak mengenali Kalakai, tanaman jenis paku-pakuan, sebagai satu di antara tanaman berkhasiat.

Tanaman ini sangat mudah dijumpai di sebagian besar lahan rawa di Kalimantan Tengah.

Tumbuhan ini memiliki khasiat meredakan diare, menambah darah. Suku Dayak meyakini mengkonsumsi Kalakai bisa menjadikan awet muda.

Olahan Kalakai tak hanya dijadikan masakan, namun juga diolah menjadi camilan khas Dayak berupa keripik Kalakai.

Salah satu pelaku usaha keripik Kalakai Imur milik Sudi, terletak di Jalan Majapahit Nomer 05B Komplek Borobudur, Kota Palangkaraya, Kalimantan Tengah.

Sudi mengatakan, dirinya memiliki langganan tetap memperoleh Kalakai ini. sehingga mudah mengolah keripik Kalakai.

"Untuk daun kalakai saya beli dengan langganan saya sendiri, saya olah menggunakan bahan-bahan dan bumbu-bumbu bikinan sendiri," kata Sudi TribunKalteng.com Tribun Network.

Dijelaskan Sudi, bahan membuat keripik Kalakai terdiri dari tepung beras, tepung tapioka, dan telur.

Sedangkan untuk bumbu yakni bawang putih, garam, ketumbar, dan kemiri.

Setiap harinya, Sudi memproduksi keripik Kalakai ini mencapai kurang lebih 500 bungkus per minggu.

Tanaman Kalakai digoreng untuk dijadikan keripik khas ala masyaraat Dayak Kalteng. Keripik ini berbahan tanaman paku-pakuan di rawa-rawa Kalteng.

Produk camilan itu ia suplai ke berbagai tempat, seperti ritel modern, pusat oleh-oleh Pasar Besar Palangkaraya.

"Daya tahan keripik Kalakai bisa disimpan sampai satu tahun," ucapnya.

Pria berkulit putih ini mengungkapkan, penghasilan bersih per bulan berkisar Rp 2.000.000.

Keripik khas Kalimantan Tengah banyak diminati mahasiswa serta ibu-ibu setelah melahirkan dan menyusui.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini