TRIBUNNEWS.COM - Wali Kota Medan, Bobby Nasution diketahui memberikan dukungan terhadap Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.
Hal tersebut pun mendapat tanggapan dari Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDIP Medan, Sumatera Utara.
Boydo Panjaitan selaku Bendahara PDIP Medan mengatakan, Bobby Nasution sudah bukan lagi anggota PDIP.
Hal tersebut sesuai dengan arahan DPP PDIP.
Selain itu, Bobby juga diminta untuk membuat surat pengunduran diri dan mengembalikan KTA.
"Sikap PDIP sudah jelas, seperti yang disampaikan DPP sudah jelas, kalau mendukung sana (Prabowo-Gibran), buat pengunduran diri dan kembalikan KTA," kata Boydo Panjaitan.
Baca juga: Didesak Kembalikan KTA PDIP, Bobby Nasution: Saya Masih Ingin jadi Kader Perjuangan
Boydo pun mengimbau Bobby untuk tidak arogan.
"Perintah DPP kepada Bobby ini untuk terakhir kali lakukan saja, jangan arogan sekali kan gitu," lanjut Boydo.
Boydo mengatakan, pada saat dipanggil DPP PDIP Senin (6/11/2223), Bobby telah diminta mengundurkan diri jika ingin mendukung Prabowo.
Namun saat itu Bobby mengajukan ingin tetap di PDIP namun mendukung Prabowo dan kakak iparnya Gibran.
Bobby lantas diberi waktu tiga hari untuk berpikir mengenai pilihanya.
"Permintaan Bobby tetap di PDIP tapi dukung Prabowo, kan tidak bisa seperti itu main dua kaki. Kalau memang apa (pikir-pikir), diberi waktu tiga hari ke depan," kata Boydo.
PDIP pun sangat kecewa dua hari setelah panggilan DPP PDIP, Bobby justru deklarasi mendukung Prabowo.
Menurut Boydo, mantu presiden Jokowi itu tidak memiliki etika politik dan menantang. Hingga kini Bobby juga belum melakukan komunikasi dengan pengurus DPC PDIP Medan.
"Untuk apa menahan-nahan pengunduran dirinya, apa gunanya? Untuk deklarasi, dia punya waktu, kenapa mengundurkan diri tidak (ada waktu)? Itu sama aja seperti menantang. Kalau etika politiknya bagus, kan dia sudah dipanggil diberikan sedikit peringatan dan imbauan oleh DPP tidak boleh dua kaki," ungkap Boydo.
Baca juga: Bobby Nasution Tak Kunjung Kembalikan KTA, PDIP: Itu Sama Aja seperti Menantang
Diberi Waktu 7 Hari
Sementara Wali Kota Medan Bobby Nasution belum bisa memastikan kapan dirinya akan mengundurkan diri dan mengembalikan KTA.
Menurut Bobby Nasution, saat menghadiri panggilan DPP PDIP dia diberi waktu selama satu minggu untuk berpikir dan memilih arah politik pada Pilpres 2024 mendatang.
Ia mengaku baru mengetahui DPC PDIP Medan memberi waktu pengembalian KTA selama waktu tiga hari.
"DPC ya? Saya rasa kemarin diinformasikan waktunya sebenarnya 7 hari dari DPP. Tapi kalau DPC menyuruh saya menyerahkan KTA dengan waktu tiga hari ini saya juga baru tahu," ucapnya usai menghadiri kegiatan peresmian pembukaan pasar murah di Kecamatan Medan Polonia, Kamis (9/11/2023).
Kendati demikian Bobby Nasution mengaku akan menindaklanjuti waktu penyerahan KTA yang diberikan DPC PDIP Medan.
"Nanti akan kita coba tindak lanjuti. Insya Allah lihat nanti. Saya sudah menyampaikan yang pasti tidak ada yang saya ubah atau tutupi tentunya secara kader saya masih ingin jadi kader (PDIP) Perjuangan," kata dia.
Bobby mengaku dirinya memiliki pilihan yang berbeda dari PDIP dalam menentukan nasib bangsa.
"Namun dalam menentukan nasib bangsa ini saya memang berbeda. Memang DPP sampaikan kita harus bisa memilih dalam hal itu," jelasnya.
Bobby juga mengatakan, pada saat deklarasi dukung Prabowo-Gibran, dalam acara Barisan Pengusaha Pejuang, ia sudah meminta izin dengan DPP PDIP.
Kata Bobby hingga saat ini dia masih berstatus kader PDIP.
"Apanya, sejauh ini saya masih kader perjuangan," ucapnya.
Artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com dengan judul PDIP Medan Sebut Bobby Nasution Tak Lagi Kader, Mantu Presiden Dianggap Arogan