News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Tawuran Pelajar

Tawuran Marak, Polda Metro Undang Budayawan dan Tokoh Agama

Penulis: Theresia Felisiani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Jenazah Deny Januar (17), korban tawuran antarpelajar SMA Yayasan Karya 66 dengan SMK Kartika Zeni disemayamkan di rumah duka di Jalan Manggis 1 RT 004 RW 005 Manggarai, Jakarta Selatan, Rabu (26/9/2012). Siswa kelas XI SMA Yayasan Karya 66 itu tewas akibat terkena sabetan celurit di bagian rusuk kiri dan pinggang. KOMPAS IMAGES/VITALIS YOGI TRISNA

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pihak Polda Metro Jaya berencana mengundang tokoh agama dan budayawan terkait maraknya aksi tawuran pelajar yang memakan korban jiwa di Jakarta.

"Rencananya Selasa malam, Polda akan kumpulkan berbagai pihak terkait seperti pihak Dinas Pendidikan, Tokoh masyarakat, Tokoh Agama, Budayawan, pihak sekolah dan para siswa untuk menyampaikan solusinya," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Rikwanto, Jumat (28/9/2012) di Mapolda Metro Jaya, Jakarta.

Rikwanto mengatakan, dalam kesempatan tersebut para pihak diberi kesempatan untuk menyampaikan buah pikirannya sehingga tidak terulang lagi tawuran antar pelajar bahkan hingga jatuh korban jiwa.

"Disana kita ingin bangun kebersamaan untuk sama-sama memerangi tawuran," tegas Rikwanto.

Untuk diketahui, aksi penyerangan antar pelajar terus mewarnai kota Jakarta dalam seminggu terakhir. Tercatat sejak Senin (24/9/2012) hingga Rabu (26/9/2012) ada tiga kejadian penyerangan terhadap pelajar mulai dari menyebabkan luka berat, luka ringan hingga meninggal dunia akibat pembacokan.

Peristiwa penyerangan pertama terjadi, Senin (24/9/2012) pukul 12.00 WIB. Saat itu siswa SMAN 6 diserang oleh siswa SMAN 70 Jakarta yang mengakibatkan seorang pelajar SMAN 6 tewas dan dua siswa dari SMAN 6 lainnya terluka. Korban tewas terkena bacokan diketahui bernama Alawi (15) siswa kelas X SMAN 6 Jakarta.

Peristiwa penyerangan kedua terjadi, Rabu (26/9/2012) saat Deny Yanuar, siswa SMA Yayasan karya 66 tengah dalam perjalanan pulang di metromini. Kemudian saat tiba di Jl Minangkabau, Manggarai, Jaksel pukul 13.00 wib, Deny karena luka bacok senjata tajam dan akhirnya tewas.

Peristiwa ketiga yakni Susilo menjadi korban pembacokan di Jalan Komodor, Halim Perdana Kusuma, Jakarta Timur pada Rabu (26/9/2012) sekitar pukul 09.00 WIB. Saat itu korban ingin mengambil Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM) di rumahnya bersama temannya bernama Faturrahim yang masih mengenakan seragam sekolah dengan menggunakan sepeda motor.

Saat melintas di Jalan Komodor, mereka meminggirkan sepeda motornya karena Faturrahim ingin buang air kecil. Pada saat bersamaan, tiba-tiba ia dihampiri dua pelajar lain yang juga menggunakan sepeda motor hingga akhirnya pecah keributan diantara mereka.

Namun, pelajar yang diduga dari SMK Gauthama Halim itu menggunakakan senjata tajam celurit dan menyabetkan celurit ke arah pinggang Susilo. Akibatnya korban pun langsung terkapar di pinggir jalan dan selanjutnya dilarikan ke RS UKI oleh Faturrahim bersama warga setempat.

Berita Terkait: Tawuran Pelajar

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini