News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Tawuran Pelajar

Fitra Ambil Arit dari Parit di Sekitar SMA 70

Penulis: Adi Suhendi
Editor: Johnson Simanjuntak
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Fitra Ramadhani (FR) alias Doyok alias Jarot, siswa SMAN 70, tersangka pembacok siswa SMAN 6 Bulungan, Jakarta Selatan, Alawy Yusianto Putra, tiba di Polres Jakarta Selatan, Kamis (27/9/2012). FR ditangkap 26 September di Yogyakarta. FR akan dijerat Pasal 170 KUHP tentang pengeroyokan, Pasal 351 Ayat 3 KUHP tentang penganiayaan yang menyebabkan seseorang meninggal dunia, dan Pasal 338 KUHP tentang pembunuhan. KOMPAS IMAGES/ANDREAN KRISTIANTO

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Fitra Ramadani alias Doyok (19) mengambil sebuah arit dari sebuah parit yang terletak di sekitar SMAN 70 Jakarta sesaat sebelum melakukan aksi tawuran dengan SMA 6 Jakarta. Arit tersebut pula lah yang digunakan Fitra untuk membacok Alawy Yusianto Putra hingga tewas.

Hal tersebut diungkapkan Fitra kepada penyidik saat diambil keterangannya. Parit tersebut memang dijadikan tempat untuk menyimpan senjata tajam dan alat-alat yang digunakan siswa SMA 70 Jakarta saat melakukan tawuran pelajar.

Fitra merupakan siswa SMAN 70 yang ditetapkan sebagai tersangka lantaran terbukti membacok Alawy, siswa SMAN 6 di kawasan Blok M Plasa, Sevel Bulungan, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan pada hari Senin (24/9/2012) kemarin. Alawy dibacok di bagian dada dengan celurit hingga akhirnya meninggal dunia.

Fitra disangkakan dengan pasal 338 KUHP tentang pembunuhan, pasal 170 KUHP tentang pengeroyokan, pasal 351 KUHP tentang penganiayaan berat dengan ancaman hukuman 15 tahun penjara.

"Senjata itu ada di parit sekolah. Mereka memang biasa simpan senjata disana," kata Kapolres Metro Jakarta Selatan, Kombes Pol Wahyu Hadiningrat di Mapolres Metro Jakarta Selatan, Sabtu (29/9/2012).

Arit yang digunakan Fitra untuk membacok Alawy hingga tewas saat ini sudah ditemukan pihak kepolisian dan memang masih ada bekas bercak darah Alawy. "Setelah dicocokkan, bercak darah yang tertinggal identik dengan korban," ujarnya.

Pernyataan kepolisian tersebut mementahkan pernyataan pihak SMA 70 Jakarta yang mengatakan jika senjata tersebut disuplai pihak luar dan telah menswiping sekitaran sekolah guna mencari tempat para siswa biasa menyembunyikan senjata.

Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan, AKBP Hermawan mengatakan Fitrah memang membawa arit tersebut dari rumah, kemudian disimpan di parit tersebut.

"Mereka memang biasa menyembunyikan senjata di situ, jadi kalau misalnya mereka mau tawuran senjatanya tinggal ambil di sana," jelas Hermawan.

Klik:

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini