News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kriminalitas

Rahmat Rampok Bank Saat Khutbah Jumat

Penulis: Wahyu Aji
Editor: Rachmat Hidayat
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi

TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA--Kumandang azan zuhur baru saja berkumandang di kompleks Yayasan Pendidikan Panglima Besar Soedirman, Cijantung, Jakarta Timur, Jumat (25/1/2013) siang sekira pukul 12.00 WIB.

Ratusan pria sekitar kompleks berbondong-bondong mendatangi masjid yang berada di lingkup yayasan tersebut untuk menunaikan ibadah salat Jumat , termasuk para anggota satuan pengamanan (Satpam) Kantor Kas Pembantu Cabang Bank Muamalat.

Situasi di sekitar menjadi sepi dan hanya menyisakan empat orang karyawan perempuan di dalam kantor.

Saat orang tengah khusyuk mengikuti khutbah yang menjadi rukun salat, seorang pria paruh baya berseragam ungu khas Bank Muamalat terlihat mendatangi kantor bank.

Tak ada gelagat mencurigakan dari perilaku yang ditunjukkan pria tersebut. Pun siapa nyana, pria yang belakangan diketahui bernama Rahmat itu tengah melancarkan aksi perampokan yang sudah ia rancang selama satu bulan.

Perampokan ia lakukan tanpa bantuan siapapun. Malah ia hanya bermodalkan sebilah pisau dapur yang telah berkarat untuk merampok. Seragam yang ia kenakan memang seragam Bank Muamalat.

Maklum saja, Rahmat rupanya mantan karyawan bank yang mengklaim mengusung syariat Islam dalam menjalankan kegiatannya tersebut.

Sofyan (35) seorang saksi mata menuturkan, Rahmat datang menumpangi motor Honda Revo bernomor polisi B 6640 RPN yag dikendarai sendiri. Situasi di kantor bank yang berlokasi di dalam kompleks pendidikan sekolah Islam tersebut memang sedang sepi karena bertepatan dengan pelaksanaan salat Jumat.

"Salat Jumat tengah (rukun) kutbah. Pelaku sepertinya tahu kondisi bank. Apalagi dia datang pakai seragam, jadi tak ada yang curiga," ujar Sofyan yang ditemui Tribun Jakarta di sekitar lokasi, Jumat (25/1/2013).

Adapun, Kapolsek Pasar Rebo Kompol Sutardi menuturkan Rahmat berpura-pura masih menjadi karyawan bank. Sutardi menjelaskan, saat masuk kedalam bank Rahmat mengaku santai dan tidak grogi. Rahmat menggunakan papan nama palsu bertuliskan Bank Muamalat.

Di dalam kantor ia berdalih hendak mengantarkan surat. Nyatanya, amplop yang dibawa rahmat tak berisi apa-apa. Empat karyawati yang saat itu ada di dalam, Risma Amelia (34) dan Lisa (23) yang bertugas sebagai teller serta Lisa (23) selaku costumer service dan Rohani (34) petugas kebersihan pun terkelabuhi.

“Di bawah ancaman senjata tajam ketiga korban langsung diikat dengan sumbu kompor dan rafia. Selain itu mata ketiganya juga ditutup dengan menggunakan lakban warna hitam. Saat ketiga korban diikat, tiba-tiba Rohani, masuk diapun juga langsung ditodong dan diikat dengan sumbu kompor,” jelas Sutardi.

Usai melumpuhkan para korban, pelaku memaksa para karyawati itu untuk berbalik badan ke arah tembok. Rahmat juga memaksa para karyawati untuk menunjukan tempat menyimpan uang. Di laci teller, uang senilai Rp 55.390.000 ia gondol.

"Ditunjukan uang yang ada dalam laci teller. Lalu dimasukan kedalam dua kantong celanannya. Ia pun melarikan diri menggunakan sepeda motor ke pintu utara sekolah yang masih ditutup pagarnya," jelas Sutardi.

Beruntung, ikatan Rohani -yang tengah hamil 7 bulan, tak begitu erat. Ia berhasil membebaskan diri dari simpul tali sumbu kompor lalu berteriak minta tolong.

Seorang Satpam sekolah bernama Gunardi yang kebutulan tak mengikuti salat Jumat serta seorang anggota TNI Angkatan Darat yang sedang menjemput anaknya berusaha menghalangi Rahmat yang menggeber motornya untuk melarikan diri. Keduanya pun mengejar Rahmat.

Pengejaran berakhir setelah motor yang dikendarai Rahmat terjatuh. Lokasi jatuh tak jauh dari kantor bank. Rahmat memang tak bisa kemana-mana. Sepertinya, Rahmat kurang teliti soal detail pelarian diri usai beraksi. Pagar mengelilingi kantor bank itu, pintu pagar pun masih tertutup.

"Dikejar naik motor, terus jatuh dari motor. Kebetulan semua pagar ditutup. Mungkin dia bingung mau kemana," kata saksi mata, Sofyan yang ada di lokasi saat kejadian. Rahmat pun dibekuk dan diserahkan ke polisi.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini