TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Walau sudah kerap ditertibkan namun sejumlah pengendara masih saja membandel dan parkir sembarangan di kawasan Jatinegara, terutama di Jl Matraman Raya, Jl Otista, Jl Basuki Rachmat dan sejumlah titik lainnya, Senin (24/6/2013).
Akibatnya, kemacetan lalulintas terus mendera kawasan tersebut. Untuk mengurai kemacetan, jajaran Dinas Perhubungan DKI Jakarta bersama Sudin Perhubungan Jakarta Timur pun kembali melakukan penertiban parkir liar.
Kepala Suku Dinas Perhubungan Jakarta Timur, Mirza Aryadi Soelarso, mengatakan, penertiban terhadap parkir liar di kawasan Jatinegara, akan terus dilakukan. Hal ini guna mengurai kemacetan yang kerap terjadi, terutama pada pagi hingga sore hari.
Selain itu, pihaknya juga memasang sejumlah rambu lalulintas, di kawasan Jatinegara. Mulai dari berupa larangan parkir, larangan berhenti, marka jalan dan sebagainya.
"Selama seminggu ini kami sudah lakukan sosialisasi pada masyarakat, soal larangan parkir di tempat-tempat terlarang. Hasilnya sangat bagus, masyarakat mau meresponnya dengan baik. Buktinya saat ini volume pelanggaran yang ada sudah mulai menurun," kata Mirza.
Dalam catatannya, saat ini hanya ada 4 hingga 5 mobil yang digembok dan diderek lantaran parkir di tempat terlarang. Padahal, sebelumnya jumlahnya bisa dua hingga tiga kali lipatnya. Pelanggaran biasanya terjadi saat jam sibuk, mulai pukul 07.00 WIB sampai 08.00 WIB.
Sejauh ini pihaknya hanya memberikan sanksi gembok dan derek bagi kendaraan yang melanggar sedangkan untuk sanksi tilang, akan diserahkan pada pihak kepolisian.
Ia berharap, masyarakat terutama para pengendara mau mematuhi peraturan yang ada, tidak parkir di sembarang tempat. Sebab hal itu hanya memicu terjadinya kemacetan lalulintas. Jika sudah demikian maka yang rugi seluruh warga ibukota.