Laporan Wartawan warta Kota, Ahmad Sabran
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Penanganan pedagang kaki lima (PKL) di kawasan Pasar Minggu, Jakarta Selatan belum maksimal, karena PKL malam hari tetap berjualan.
Untuk sementara, PKL malam hari diperbolehkan berjualan hingga pukul 05.00 WIB.
"Namun, kenyataannya mereka masih menggelar dagangan hingga pukul 06.00 sampai 07.00. Sedikit saja penjagaan kendur, mereka melewati batas waktu yang ditentukan," ujar Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Udar Pristono,
yang juga koordinator penanganan kemacetan di kawasan pasar, Rabu (17/7/2013).
Ia mengatakan, untuk menangani masalah PKL malam hari, pihaknya bakal merelakan kawasan terminal menjadi penampungan PKL.
Pristono menjelaskan, PKL siang hari sudah ditempatkan di lokasi binaan. Menurut Pristono, PKL siang hari berjumlah 523 pedagang. Sedangkan PKL malam hari ada 1.119 pedagang.
"Terminal Pasar Minggu bisa menampung hingga 594 lapak, sisanya akan kami relokasi ke Rumah Potong Unggas milik Dinas Peternakan," jelas Pristono.
Pemindahan lokasi PKL malam hari diharapkan bisa mengatasi masalah kemacetan di Pasar Minggu, terutama masalah sampah.
"Mereka (PKL) tidak bayar retribusi, bayarnya ke preman, kemudian buang sampah sembarangan. Kasihan Dinas Kebersihan setiap pagi membersihkan sampah, mereka enak saja buang ke jalanan," tegas Pristono. (*)