TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktorat Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri mengungkap penyelundupan sabu dan heroin asal Afrika yang diotaki pria warga negara asal Nigeria yakni Mamah Jude Chukwuebuka (22), Rabu (29/7/2013) pukul 23.00.
Mamah Jude dibekuk di kamar Apartemen Gate Way, No 3, Tower B, Pesanggrahan, Jakarta Selatan. Dari tangan tersangka, petugas menyita barang bukti berupa 1.975 gram heroin dan 5.645 gram sabu yang totalnya senilai sekitar Rp 10 miliar.
Narkotika itu disembunyikan di dalam sebuah dispenser di kamar apartemennya.
Direktur Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri Brigadir Jenderal Arman Depari, Kamis (1/8/2013), mengatakan, tersangka dibekuk di lobi apartemen tersebut pada Rabu (29/7/2013) pukul 23.00.
Setelah dibekuk, pelaku diminta menunjukan kamar yang dihuninya. Di kamar itu, selain mendapati sabu dan heroin yang disembunyikan di dsepenser, petugas juga mendapati seorang wanita WNI Novi Susiska (24) yang merupakan pacar sekaligus kaki tangan tersangka.
"Kita lakukan interogasi terhadap kedua tersangka ini. Lalu kita geledah dan petugas menemukan narkotika di dalam dispenser yang ditempatkan di bawah meja di lantai apartemen," kata Arman.
Arman, menuturkan dari pemeriksaan diketahui, Mamah Jude bertindak sebagai penerima paket berisi sabu dan heroin yang dikirim dari sebuah negara di benua Afrika. Sementara Novi ditugaskan mengambil kiriman heroin yang dititipkan seseorang di tempat penitipan barang di Carefour Blok M, Jakarta Selatan.
Sabu diterima Novi dari seseorang di pusat perbelanjaan Mangga Dua Square, Jakarta Pusat. Seluruh narkotika itu selanjutnya dibawa ke apartemen yang disewa Mamah.
"Warga Nigeria ini adalah jaringan narkoba internasional. Otak yang menjalankan bisnis ini adalah Amechi dan kini masuk DPO (daftar pencarian orang) kami. Ada beberapa pelaku lain yang belum tertangkap dan bisnis ini dilakukan kelompok Nigeria," kata Arman.
Menurutnya sabu dibawa dari Afrika dengan menggunakan jalur udara. Sabu ini lebih dulu dimasukan ke dalam alat kotrasepsi dan dikemas sedemikian rupa agar mudah ditelan. Setelah sampai tujuan dan lolos dari pengawasan petugas di bandara, sang kurir kemudian mengeluarkan paket narkotika itu dari duburnya.
"Siapa yang membawa sabu itu, kita belum tahu. Sabu ini berwarna kuning dan putih namun kualitasnya tetap sama. Kalau modus penyelundupan heroin, kita belum tahu apakah ditelan atau disimpan di kargo pesawat. Semua masih diselidiki," kata Arman. (bum)