Laporan wartawan Warta Kota; Banu Adikara
TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA--Sejumlah jemaat Vihara Ekayana mengaku sangat prihatin dengan peristiwa pemboman di lokasi mereka beribadah. Para jemaat hanya berharap agar sang bomber bisa segera ditangkap dan dihukum sepantasnya.
"Saya baru dengar kejadiannya tadi pagi, lihat televisi. Saya sebagai ummat, ingin tahu keadaan tempat saya ibadah seperti apa," ujar Haris Yusuf (51), salah satu jemaat vihara di lokasi, Senin (5/8) siang.
Yusuf, yang sudah menjadi jemaat Vihara Ekayana selama kurang lebih 5 tahun, mengatakan bahwa ia belum pernah mendengar adanya ancaman atau teror dalam bentuk apapun terhadap viharanya. "Nggak pernah dengar sih ya.
Belum ada isu-isu mau ada yang ngebom dan lain sebagainya. Pokoknya ya segera ditangkap saja deh. Meresahkan," kata Haris.
Haris menuturkan, pukul 19.00 pada hari Minggu memang jam-jam ibadah disana. "Kalau dilihat sih sepertinya pelaku udah tahu jam-jam operasi vihara. Mungkin sudah memantau dan membaur beberapa kali," katanya.
Hal senada diucapkan Ponijan (44), jemaat Vihara Ekayana lainnya. "Sangat menyayangkan yang pasti ya. Semoga semuanya bisa segera terungkap," kata laki-laki yang pernah menjadi pengurus vihara tersebut.
Ponijan pun mengaku juga sama sekali belum pernah mendengar ancaman bom sebelumnya. "Nggak pernah lihat orang-orang mencurigakan juga selamna ibadah. Tapi sepertinya si pembom ini sudah paham betul jam-jam dan kondisi vihara," kata Ponojan.
Sementara itu, pihak Vihara Ekayana memberikan klarifikasi terkaut tiga orang yang dikatakan terluka akibat bom di Vihara, Minggu (4/8) malam kemarin.
Salah seorang biksu Vihara Ekayana, Suhu Bhadamurti mengatakan bahwa tiga orang yang dikabarkan terluka akibat bom, yakni Rice (19), Elisa (29), dan Sumeti (26), sama sekali tidak mengalami luka serius.
"Sekadar ingin meluruskan pemberitaan yang bilang kalau kemarin ada yang luka parah akibat bom. Tiga orang itu sama sekali nggak luka berat. Hanya satu orang lecet, dan sudah diobati dengan betadine," kata Bhadamurti.
Menurut Bhadamurti, ketiga sudah pulang ke tempat tinggal masing-masing. "Salah satu dari mereka sekarang sedang ikut retreat di Bandung. Jadi sama sekali tidak ada yang luka parah," katanya.