Laporan Wartawan Tribunnews.com Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Polda Metro Jaya mengungkapkan, insiden penembakan yang terjadi di Sawah Besar, Jakarta Pusat, dipicu oleh masalah proposal satu organisasi massa (ormas) besar.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Rikwanto mengatakan, letusan senjata api di lokasi pembangunan hotel di Jl Pasar Baru Timur no 21-22, Sawah Besar, Jumat (30/8/2013) sore, itu hanya berupa "ancaman" sehingga tak menimbulkan korban jiwa.
"Terjadi pengancaman dengan senjata api. Korban yang diancam menggunakan senpi itu adalah Diki Haryanto (38), warga Jalan Krekot Bunder, Pasar Baru," kata Rikwanto, Jumat malam.
Rikwanto menuturkan, kejadian berawal ketika Diki, Jumat sekitar pukul 17.00 WIB, datang ke tempat kejadian perkara (TKP).
Diki, hendak mempertanyakan perkembangan proses persetujuan proposal kegiatan yang ditawarkannya atas nama ormasnya. Diki, ketika itu diterima oleh petugas keamanan (satpam) proyek pembangunan hotel tersebut.
"Tapi, tiba-tiba datang satu orang pelaku mengajak Diki untuk berjabat tangan. Setelah itu, pelakuĀ menodongkan senpi ke arah korban. Untungnya, korban menangkis, sehingga senpi meletus ke arah atas," tandasnya.
Sebelumnya diberitakan, insiden penembakan yang terjadi di lokasi proyek pembangunan hotel di Sawah Besar, Jakarta Pusat, diduga dilakukan oleh seorang satpam setempat.
"Sementara ini, pelaku penembakan kami indikasikan adalah satpam yang direkrut oleh pihak pembangun hotel," kata Kapolsek Sawah Besar Komisaris Shinto Silitonga, Jumat (30/8/2013) malam.