Laporan Wartawan Wartakotalive.com, Bintang Pradewo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Yayat Supriatna, pengamat perkotaan menilai, Dinas Pekerjaan Umum Pemprov DKI Jakarta kurang pengawasan dalam mencari rekan kerja alias kontraktor.
Menurutnya, itu pula lah yang membuat rubuhnya Gelanggang Olahraga di Koja, Jakarta Utara; dan patahnya boom crame saat pengerjaan turap Kali Ciliwung, Jakarta Timur, hingga memakan korban.
"Itu masalah keselamatan kerja yang harus dimiliki setiap kontraktor. Mungkin, SOP tidak dipenuhi. Seharusnya, Dinas PU DKI mengadakan suatu kualifikasi dan pengawasan terhadap kontraktor, terkait pembangunan yang dilakukan," kata Yayat saat dihubungi Warta Kota, Minggu (22/9/2013).
Yayat menjelaskan, dalam suatu pembangunan, kontraktor yang dipilih oleh Dinas PU seharusnya memiliki sertifikasi dalam membangun.
Ini dilakukan agar kecelakaan kerja hingga merenggut nyawa seseorang, tidak akan pernah terjadi. Sementara, saat ini bangunan GOR di Koja saja bisa rubuh.
"Dua peristiwa ini harus ada evaluasi dari Dinas PU. Jadi, ada pemantauan dan pengawasan, sehingga kejadian tidak akan terulang lagi. Biar lebih profesional lagi," tutur Yayat.
Yayat menambahkan, internal Dinas PU Jakarta harus lebih selektif dalam memilih kontraktor dalam pembangunan yang dilakukan Pemprov DKI.
Soal BAB 4 Matematika Kelas 4 SD Kurikulum Merdeka Beserta Kunci Jawaban, Pengukuran Luas dan Volume
KPU Sabu Raijua Klarifikasi Dokumen Krisman Riwu Kore yang Tersebar di Media Sosial - Pos-kupang.com
"Jadi, kontraktor memiliki tenaga kerja yang punya sertifikasi. Ini saatnya memerbaiki kinerja Dinas PU," cetusnya. (*)