News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Isu Lingkungan

Efek Rumah Kaca, Suhu Jakarta Bisa Memanas Hingga Setengah Air Mendidih!

Penulis: Agung Budi Santoso
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Laporan: Agung Budi Santoso

Suhu Jakarta dikhawatirkan akan melonjak hingga setara dengan setengah air mendidih atau 50 derajat celcius. Potensi ini muncul kalau terjadi pembiaran pada dampak emisi gas rumah kaca yang makin tak terkendali. Apa solusinya?

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Isu kecemasan naiknya suhu Jakarta dari tahun ke tahun rupanya juga membuat resah bintang film senior, Widyawati Sophiaan, yang notabene lahir dan dibesarkan di kota yang dulu bernama Batavia ini.

Sebagai seorang warga asli Jakarta, ia merasakan betul perubahan suhu ekstrim ibukota negeri ini dari tahun ke tahun sejak dia masih kanak-kanak hingga kini masuk usia senja.

Widyawati Sophiaan                                                                    

Istri mendiang aktor Sophan Sophiaan ini masih ingat betul masa kecilnya, di tahun 1950-an, Jakarta belum sepanas seperti sekarang. Maklum, saat itu Jakarta belum macet. Populasi kendaraan bermotor masih sedikit.

Bangunan tinggi dengan struktur dominan kaca-kaca yang memantulkan panas, saat itu juga masih jarang-jarang.

Aktris yang pernah menyabet Piala Citra lewat film "Arini" itu mengenang indahnya melewati masa kecil pada era 1950-an di kota dengan simbol Monumen Nasional (Monas) itu.

"Waktu kecil, saya rasakan udara Jakarta masih segar. Suhu tak sepanas sekarang. Coba bayangkan, saya tiap hari Minggu itu main sepeda dari rumah di Merdeka Utara (kawasan sekitar Monas, Jakarta Pusat) ke Pasar Minggu. Jarak sejauh itu asyik saja, ya karena suhu udara masih bersahabat," tutur artis senior kelahiran Jakarta, 12 Juli 1950 itu saat diwawancarai Tribunnews.com, Minggu (29/9/2013).

Seingat Widya, saat itu dia dan ibunya belum mengenal yang namanya pelembab kulit badan (hand and body lotion). Produk penangkal terik matahari sejenis sun block lotion waktu juga belum beredar karena memang tidak ada yang merasa perlu mendesak.

Semua serba alami. Baginya, saat itu, pelembab kulit itu cukup dengan memperbanyak minum air putih, main sepeda hingga berkeringat, maka kulit terjaga kesegarannya.

Sekarang?

"Waah, sekarang kalau nggak pakai lotion, muka saya bercak-bercak coklat! Ngeri. Temperaturnya sekarang ekstrim, merusak kulit," curhatnya. Dengan perubahan suhu ekstrim dari tahun ke tahun, Widya mengaku sudah tak berani mengulang hobi dia bersepeda seperti semasa kecil.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini