TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kasus pembunuhan Ade Sara Angelina Suroto yang dilakukan dilakukan pasangan mahasiswa yakni Hafidt-Syifa menjadi peristiwa yang sangat mengejutkan. Sebab pelakunya adalah anak-anak muda yang usianya masih sangat muda dan bisa berbuat setega dan sesadis itu.
Apalagi, sbelum dibunuh, korban Ade Sara yang juga masih berstatus mahasiswi itu disiksa dengan cara disetrum pakai alat setrum stun gun.
Kasus ini menunjukkan sikap sadis sudah tumbuh di kalangan anak-anak muda. Gara-gara persoalan sepele mereka tega membunuh dengan sadis. Semua ini tak terlepas dari maraknya pemberitaan media massa tentang berbagai kasus pembunuhan sadis dengan latarbelakang asmara, beberpa waktu belakangan, sebelum ade sara terbunuh.
Sepertinya, tren untuk mengikuti hal-hal negatif dan apa yang terjadi dan diberitakan media massa muncul dalam kasus Ade Sara.
Sementara di sisi lain, anak-anak muda tersebut terlalu gampang untuk mendapatkan alat-alat pembunuh, seperti alat setrum yang digunakan, yang bisa dibeli bebas di berbagai tempat.
Kasus pembunuhan Ade Sara patut dicermati agar jangan sampai sikap psikopat berkembang di kalangan anak-anak muda. Polisi dan orang tua perlu lebih waspada lagi untuk mencermati perkembangan di masyarakat. Termasuk membatasi lokasi-lokasi penjualan alat-alat yang bisa dijadikan sebagai sarana pembunuhan.
Analisis Neta S Pane,Ketua Presidium Indonesia Police Watch