TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Keluarga Indra Suria Tanurisman (57), salah satu penumpang pesawat Malaysia Airlines jurusan Kuala Lumpur-Beijing yang hilang hanya bisa pasrah.
"Ini keadaan yang memang harus, karena kami tidak ada pilihan lain. Keadaan yang memilih kami, siap enggak siap kami harus terima," kata Iman Suria Tanurisman, adik Indra, saat ditemui di rumah keluarga di Cipinang Cimpedak, Jatinegara, Jakarta Timur, Selasa (25/3/2014).
Iman menyatakan, pihak keluarga, terutama istri Indra, Santi (48) sudah mendapat kabar dari Malaysia Airlines dan KBRI mengenai perkembangan terkini nasib para penumpang pesawat tersebut.
Santi, kata Iman, menangis begitu mendengar kabar tersebut. Iman sendiri, masih berharap keselamatan kakaknya.
"Maka dari itu kita masih berharap, ini mudah-mudahan prediksinya salah, (jadi) kapal itu entah ke mana, kapal itu mendarat di mana. Karena masih barang-barang yang ditemukan," ujar Iman.
Iman mengaku belum sepenuhnya yakin, meski mengakui pernyataan yang disampaikan Malaysia kali ini lebih "serius". Iman mendasari hal itu dari informasi yang kerap berubah dan simpang siur seperti sebelumnya.
"Kita berdasarkan sebelum-sebelumnya. Tapi statment ini kayaknya agak serius. Tapi buat saya bisa 60 persen (benar)," ujar Iman.
Tidak hanya keluarga yang berharap Inda selamat. Tetangga Indra, Herawan (65), juga berharap hal senada.
Herawan yang tempat tinggalnya persis di depan rumah istri Indra, tidak pernah menyangka dengan berita musibah tersebut. "Kalau bisa, (Indra) kembali ke keluarganya," ujar Herawan.
Terakhir kali, Herawan mengaku bertemu Indra pada Kamis (6/3/2014), sehari sebelum Indra berangkat menuju Malaysia dengan tujuan Beijing.
Saat itu, Indra hendak keluar untuk berangkat berkerja. Keluarga Indra dikenalnya sebagai orang yang ramah dan bertegur sapa dengan para tetangan dalam setiap kesempatan bertemu.