Tribunnews.com, Boyolali -- Keluarga Suwarno (37), di Desa Gondang Rawe, Andong, Boyolali, hanya bisa pasrah dan menunggu jenazah Suwarno yang ditemukan di mesin pendingin daging di Tangerang, Banten.
Jumadi dan Karinem tidak menyangka bahwa putra kedua dari tujuh anak yang mereka miliki sudah meninggal dunia. Jumadi mengaku sempat terhenyak saat mengetahui jenazah putranya ditemukan di freezer.
“Saya tidak tahu awalnya kalau ada di freezer, hanya teman anak saya mengatakan kalau Suwarno sudah meninggal,” kata Jumadi saat ditemui di rumah duka.
Sementara itu, Karsinem masih tampak syok dan terus-menerus menangis. Keluarga dan para tetangga bergantian datang untuk mengucapkan rasa duka. Kepergian Suwarno mengagetkan seluruh keluarga dan para tetangga.
Selain menjadi tulang punggung keluarga, sosok Suwarno yang pendiam dan tidak banyak bertingkah dianggap tidak mungkin memiliki musuh. “Orangnya pendiam, Mas, dan tidak banyak polah (tingkah) jadi saya juga heran kok ada yang tega membunuhnya,” kata Jumadi.
Dari keterangan Jumadi, Suwarno sudah merantau selama empat tahun di Jakarta. Sebelum berdagang bakso, dia pernah bekerja di sebuah perusahaan. Setelah mengundurkan diri, pesangon yang didapat digunakan untuk modal membuka warung bakso “Rasa Nyaman”.
“Terakhir hari Rabu (9/4/2014) kemarin telepon ke rumah dan menanyakan kabar ibunya yang baru sakit,” kata Jumadi.
Pihak keluarga berharap kepolisian segera menuntaskan kasus tersebut. Pihak keluarga masih menunggu kepastian kedatangan jenazah dari pihak kepolisian. Rencananya, jenazah akan dimakamkan di pemakaman desa setempat.