TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, menduga sulitnya memadamkan api yang melahap Pasar Senen, Jakarta Pusat ini lantaran bangunan pasar yang sudah tua, sehingga api dengan mudah menyebar.
"Bangunan itu terlalu tua jadi gampang terbakar. Asuransi pun sudah tahu enggak mau tanggung itu (bangunan) bahaya terbakar," ujar Basuki atau akrab disapa Ahok di Balai Kota, Jakarta, Jumat (25/4/2014).
Ahok mengatakan, revitalisasi Pasar Senen sudah lama direncanakan pada tahun ini. Namun, Ahok mengungkapkan saat itu banyak pedagang yang keberatan jika direvitalisasi sebelum lebaran tiba.
"Dulu pikirannya mereka baru ke penampungan setelah lebaran. Karena pasar ramai bulan puasa. Pak Gubernur (Joko Widodo) kasihan, perekonomian mereka bisa goncang," kata Ahok.
Mantan Bupati Belitung Timur ini mengatakan, pasar darurat atau pasar penampungan akan dibangun di sekitar Pasar Senen.
"Sekitar situ juga mau dibikin. Kalau enggak cukup, dua tingkat. Kalau sekarang bikin satu ya.. Pasar kue pagi. Itu buat penampungan mereka," tutur Ahok.
Seperti diketahui, ada sekitar 2.596 kios pedagang eksisting di Pasar Senen Blok III habis dilalap api. Api dengan cepat merembet dan membesar lantaran gedung pasar milik PD Pasar Jaya ini tidak memiliki sistem pemadam kebakaran darurat.
"Gedungnya tidak punya sistem pemadam darurat, sehingga kami sulit memadamkan api," kata Kasudin Pemadam Kebakaran Jakarta Pusat, Rahmat Kristianto di lokasi kejadian, Jumat (25/4/2014).