TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Proses pendinginan kobaran api pascakebakaran besar yang melalap dua per tiga dari Unit Pasar Besar (UPB) Pasar Senen Blok III, Senen, Jakarta Pusat, Jumat (25/4) sekitar pukul 15.00 WIB dilakukan Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana DKI Jakarta.
Pasalnya, api cepat melebar karena pusat terjadinya kebakaran yang berasal dari lantai 1 banyak mengandung bahan yang mudah terbakar. "Untuk pusat kebakaran berada di lantai 1. Agak susah karena sistem hydrant dan aparnya tidak berfungsi," kata Kepala Dinas Damkar DKI Jakarta, Subejo kepada wartawan di lokasi, Jumat (25/4).
Dia menjelaskan bahwa dalam sebuah pembangunan suatu gedung untuk publik perlu diperhatikan peralatan keselamatannya. Tak hanya itu, sistem keselamatan tersebut juga harus dirawat oleh pengelola. Hal ini untuk menghindari kejadian kebakaran yang seperti terjadi di Pasar Senen Blok III.
"Kalau untuk bangunan pasar mestinya ada peralatan proteksi seperti hydrant dan springnya. Harus ada proteksi. Jadi itu tergantung perawatannya dari pihak pengelola gedung," tuturnya.
Dia menambahkan bahwa rencananya pihaknya akan selesai memadamkan api pada pukul 18.00. Pasalnya, hingga saat ini pihaknya sedang melakukan proses pendinginan. Menurutnya, dalam satu gedung perlu adanya empat hydrant di empat sisi yaitu sisi selatan, utara, barat, dan timur. Sehingga pihak Dinas Pemadam Kebakaran bisa mampu memperoleh api dengan mudah.
"Itu hidran dalam satu gedung logikanya sesuai dengan luasan tertentu. Tinggal selang dengan panjang 30 atau 20 meter bisa terjangkau. Dengan asumsi kita bs panjangkan selang 3 dan 4 selang," katanya.(Bintang Pradewo)