TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tim investigasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melakukan audit ke Taman Kanak-kanak Jakarta International School, Kamis (24/4/2014) lalu. Di sana, teman-teman AK menceritakan mengenai kejahatan seksual yang dialami AK.
"Saya datang ke kelasnya AK. Lalu guru menyebutkan lima anak teman dekatnya AK. Saya tanya, 'di mana AK?' Mereka bilang, 'sudah lama tidak masuk sekolah, kabarnya dia sakit, katanya dia dipukul sama orang jahat'. Mereka bilang begitu," kata Lydia dalam keterangannya, Selasa (29/4/2014).
Lydia juga mengatakan bertemu dengan wali kelas AK, dia menanyakan tentang keadaan AK bila berada di kelas. Menurut sang wali kelas, kata Lydia, AK siswa yang aktif. "Tidak ada satupun kata-kata jelek terhadap si korban," ujarnya.
Berdasarkan hasil investigasi juga, diketahui bahwa prosedur siswa TK di JIS yang ke toilet tidak diantar oleh asisten guru. Jika setelah lima menit tidak kembali ke kelas, asisten guru baru akan mencari.
"Saya heran kok dengan prosedur seperti itu bisa kecolongan ada anak yang dilecehkan di toilet," kata Lydia.