TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Korban kekerasan seksual di TK Jakarta International School (JIS), AK (5), masih trauma dengan peristiwa buruk yang menimpanya.
Ia masih selalu berteriak-teriak bila ada gambar-gambar yang bisa mengingatkan dirinya terkait peristiwa kekerasan seksual yang dilakukan enam cleaning service yang bekerja di JIS.
"Dia masih suka berteriak-teriak, kalau melihat gambar-gambar yang bisa mengingatkan dia, masih trauma," ungkap kuasa hukum korban, Andi Asrun, Selasa (29/4/2014).
Selain itu, korban pun masih belum mau mengenakan celana akibat kekerasan seksual yang dialaminya di sekolahnya. Untuk itu, dalam satu minggu korban harus konsultasi dengan psikolog sebanyak lima kali. Bahkan psikolog yang menanganinya pun lebih dari satu.
"Sampai sekarang pun dia masih belum mau pakai celana," katanya.
Korban pun mengenal para pelaku yang saat ini telah ditetapkan sebagai tersangka oleh Polda Metro Jaya. AK menunjuk satu per satu pelakunya. "Kenal, kenal dia dengan para pelaku," ucapnya.