TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG -- Kepala Badan Karantina Kementan, Banun Harpini pada Rabu (11/6/2014) menjelaskan bahwa Hamad Al Saleh dan Khaled Al Saleh, dua WNA asal Kuwait yang terlibat penyelundupan ratusan satwa endemik Indonesia, menggunakan modus yang cukup sadis.
"Pertama-tama mereka membius satwa-satwa tersebut untuk mempermudah memasukkan satwa ke dalam koper yang berukuran pas-pasan," kata Banun.
Di dalam koper ini lah kemudian sejumlah hewan malang itu terpaksa harus kehilangan nyawanya. "Dari total 110 hewan yang berusaha diselundupkan, delapan diantaranya mati," kata Banun.
Banun menjelaskan, dari hasil pemeriksaan tim medis, diketahui bahwa satwa-satwa yang mati tersebut tewas karena beragam penyebab.
"Satwa mati ada yang akibat kelebihan dosis obat bius, ada juga yang masih anak dan sedang menyusui tapi tewas tertindih tubuh induknya sendiri," kata Banun.
Delapan hewan yang tewas, lanjut Banun, adalah dua ekor siamang, seekor burung kakatua raja, dan lima ekor sanca batik. (Banu Adikara)
Dibius dan Dimasukkan Koper, Sejumlah Satwa Selundupan Mati
Editor: Hendra Gunawan
AA
Text Sizes
Medium
Large
Larger