News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Alex Asmasoebrata Polisikan Ketua Koni DKI Jaya

Penulis: Theresia Felisiani
Editor: Y Gustaman
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Alex Asmasoebrata

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Theresia Felisiani

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mantan Sekretaris Umum Koni DKI Jaya Alex Asmasoebrata melaporkan Ketua Koni DKI Winny Erwindia dan Ketua Bidang Organisasi Koni DKI Ashraff Ali ke Polda Metro Jaya, Rabu (2/7/2014).

Ayah ALexandra Asmasoebrata yang juga pebalap nasional ini, mengaku melaporkan keduanya dengan tuduhan mencemarkan nama baik dan fitnah. Hal tersebut buntut dari kisruh di tubuh Koni DKI yang tak kunjung berakhir.

"Sebelum dipecat semena-mena, Winny memfitnah saya, Icuk Sugiarto, dan Audi Tambunan. Saya dituduh bersama-sama mengumpulkan uang untuk menyogok kejaksaan agar kasus korupsi dia di Bank DKI diangkat kembali," terang Alex.

Alex juga menuturkan, Ashraf Ali yang juga anggota DPRD DKI juga pernah berbicara pada awak media bahwa dirinya dipecat lantaran tidak pernah masuk dan tidak mengurusi Koni DKI.

"Mereka memfitnah saya. Saya dikatakan memeras hingga Rp 10 Miliar. Karena ini menyangkut nama baik Kejaksaan juga, makanya saya melapor," sambung Alex yang pernah maju sebagai calon anggota DPR RI dari Partai Demokrat.

Menurut Alex, dirinya hanya menanyakan ke Kejaksaan Agung tentang Ketua KONI yang terjerat kasus korupsi Bank DKI. Karena, kasus korupsi senilai Rp 80 miliar itu sudah lama, dan terjadi pada Juni 2011.

"Hanya karena saya bertanya ke kejaksaan, lalu saya dipecat dari sekertaris umum. Koni itu mengurus atlet, uangnya APBD, masa olaragawan Jakarta dipimpin tersangka korupsi. Saya nanti akan lapor ke Pak Ahok," tegasnya.

Sebanyak 18 pengurus KONI DKI dikeluarkan dari susunan kepengurusan sesuai hasil rapat anggota. Posisi Alex yang saat itu sebagai Sekretaris Umum KONI DKI diganti oleh Gede Sardjana.

Perombakan ini dilakukan lantaran dinilai kepengurusan KONI DKI dianggap terlalu gemuk dan mengakibatkan alokasi anggaran menjadi lebih besar.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini