TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota DPRD DKI Jakarta Wahyu Dewanto langsung bekerja mendengar aspirasi rakyat usai dilantik Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo, Senin (25/8/2014), kemarin.
Wahyu Dewanto yang akrab disapa WD ini langsung turun menyapa warga Kelurahan Bukit Duri, Kecamatan Tebet, Jakarta Selatan Senin sore.
Kepada wartawan WD mengatakan langsung turun bekerja dengar aspirasi rakyat untuk dengar langsung keluhan masyarakat di bawah.
"Dulu biasanya konstituen yang mengunjungi anggota dewan, sekarang anggota dewan yang mengunjungi konstituen. Ini namanya syukuran proletar, syukuran bersama rakyat," katanya.
Namun begitu acara berlangsung hadir tiba-tiba Lurah Bukit Duri, Mardi Youce, bergabung bersama Wahyu Dewanto. Warga Kelurahan bukit Duri menyambut gembira kedatangan WD bersama tim yang dia bawa.
Lurah, jajaran kelurahan, bersama warga menyampaikan aspirasi kepada WD tentang banjir yang berkepanjangan dari tahun ke tahun, Kartu Jakarta Sehat (KJS) yang belum seluruhnya didapatkan oleh masyarakat, dan minimnya fasilitas ibadah dan olahraga yang dimiliki oleh warga.
"Saya sejujurnya sudah sering berkunjung kesini, terakhir kali saat terjadi banjir di wilayah ini melakukan bantuan kemanusiaan.
Saya merasa memiliki hubungan emosional dengan warga Bukit Duri sejak saya melakukan kampanye pileg.
KPU Sabu Raijua Klarifikasi Dokumen Krisman Riwu Kore yang Tersebar di Media Sosial - Pos-kupang.com
Latihan Soal BAB 2 Bahasa Indonesia Kelas 9 SMP Semester 1 Lengkap Kunci Jawaban, Soal Pilihan Ganda
Oleh karena itu saya memilih Bukit Duri sebagai tempat yang pertama kali saya kunjungi pasca dilantik. Ini saya lakukan sebagai bentuk rasa terima kasih kepada warga Bukit Duri yang telah mendukung dan mempercayai saya untuk duduk di kursi DPRD DKI Jakarta," kata Wahyu.
Selain melakukan kunjungan WD juga menyebar kertas aspirasi dimana pada kertas tersebut warga dapat menuliskan keluhan-keluhan mereka juga saran-saran dan apa saja yang mereka harapakan untuk kemajuan Kelurahan Bukit Duri langsung kepada WD.Dengan demikian
segala keluhan, saran dan harapan tersebut dapat direspon secara cepat oleh WD.
"Saya menyebar kertas aspirasi yang sudah saya set untuk diserap dan diolah sehingga dapat langsung diperjuangkan di forum fraksi Partai Hanura dan atau lebih tinggi ke pembahasan di tingkat DPRD.
Dengan seperti ini saya bisa tahu bahwa tidak semua aspirasi masyarakat terlayani dengan baik oleh Pemerintah Provinsi DKI," katanya.
Wahyu juga dalam kesempatan itu menyoroti KJS dimana tak semua warga menerima.
"Jadi ada yang suaminya sudah tapi istrinya belum, ada yang sekeluarga hanya satu orang memperoleh, atau bahkan ada warga belum menerima KJS sama sekali, padahal ini kan program pemprov DKI Jakarta.
Alasan-alasan yang seperti itulah yang membuat saya ingin melakukan terobosan-terobosan baru sesuai dengan fungsi saya di DPRD mengawasi dan menyalurkan aspirasi rakyat," tuturnya.
Wahyu pun berjanji setiap aspirasi yang masuk kepadanya akan ditindaklanjuti dengan segera. "Yang seperti inilah yang akan saya lakukan selama 5 tahun ke depan. Menerima aspirasi, mengolahnya di tingkat fraksi dan tingkat dewan lalu memberikan feedback kepada eksekutif melalui mekanisme DPRD.
Selain itu dalam waktu dekat, saya akan membuat Rumah aspirasi. Disitu akan menjadi pusat advokasi dan tim relawan saya," tuturnya.
Rumah Aspirasi itu. Sambung Wahyu, bisa menjadikan rumah rakyat dimana semua masyarakat bisa menyampaikan uneg-uneg dan permasalahannya yang berhubungan dengan kebijakan-kebijakan pemprov DKI.
" Saya berkomitmen untuk mengabdi kepada rakyat selama 5 tahun kedepan," ujarnya.