News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Ini Alasan PGN Belum Alirkan Gas ke Rusun Marunda

Penulis: Taufik Ismail
Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Meteran Listrik - Penghuni rumah susun marunda mengamati meteran listrik di kompleks rumah susn Marunda Jakarta akhir minggu lalu. Pemerintah berencana melakukan tender pengembangan proyek pembangkit listrik tenaga gas uap (PLTGU) Muara Karang, Muara Tawar, dan Tanjung Priok sebagai antisipasi mundurnya jadwal pembangunan proyek PLTU Batang. Nantinya, ketiga PLTGU itu dengan total kapasitas 2.000 MW ditargetkan beroperasi sebelum 2017 mendatang. (KONTAN/Cheppy A. Muchlis)

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Taufik Ismail

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Perusahaan Gas Negara (PGN) hingga kini belum dapat mengalirkan gas ke rumah susun  Marunda si Cilincing, Jakarta Utara.

Padahal jaringan gas sudah terpasang di rusun milik Pemprov DKI tersebut.

"Pipa jaringan  udah pasang.  Di  Blok A sebanyak lima blok sudah terpasang. Sedangkan di Blok B baru dua blok. Entar kalo udah dialirkan ke blok A, penyambungan ke blok B lebih cepat," ujar Kepala Unit Pengelola Teknis Rusun Marunda, Maharyadi, di Balaikota, Jakarta, Rabu (17/9/2014).

Belum dialirkannya gas tersebut karena Pemprov DKI masih menunggu pasokan gas dari PGN.

Hingga kini PGN belum menempatkan Rusun Maruda pada daftar jaringan gas yang dimilikinya.

"Hanya tinggal teknisnya saja, tinggal pengaliran dari PGN nya. Tinggal launching," ujar Maharyadi.

Maharyadi mengatakan program penggunaan gas pipa pada rusun diprediksi akan lancar. Karena, hingga kini belum ada penilakan dari warga rusun terkait penggunnaan gas pipa tersebut.

"Belum ada yang penolak. Karena warga juga penasaran juga ingin mencoba gas pipa. Karena kan belum mencoba," ujar Maharyadi.

Sebelumnya Wagub DKI, Basuki Tjahaja Purnama mengatakan semua rusun di DKI akan menggunakan gas pipa untuk kehidupan sehari-harinya. Penggunaan gas pipa, lanjut Ahok, akan menekan biaya hidup.

"Selama ini kan yang membuat mahal biaya tabungnya yang impor," ujar Ahok.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini