News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pasar Slipi Jaya Akan Disulap Bagai Perkantoran atau Rusunawa

Editor: Rendy Sadikin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Beberapa pekerja tengah mengecat los lantai 2 Pasar Slipi, Jakarta Barat, Selasa (3/9/2013). Rencananya lokasi tersebut akan dipakai sebagai tempat relokasi bagi para pedagang kaki lima (PKL) yang berjualan di sepanjang Jalan KS Tubun. Warta Kota/Angga Bhagya Nugraha

Laporan Wartawan Warta Kota, Bintang Pradewo

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Utama Perusahaan Daerah (PD) Pasar Jaya, Djangga Lubis mengungkapkan bahwa keberadaan Pasar Slipi Jaya memang sudah tidak layak untuk dijadikan tempat usaha.

Karena itu, pihaknya akan segera merevitalisasi pasar di Jakarta Barat. "Pasar itu saat ini tidak sebanding dengan pasar yang lain. Apalagi hak pakai 20 tahun para pedagang sudah habis. Sehingga, kita akan lakukan sosialisasi untuk peremajaan Pasar Slipi," kata Djangga di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (6/10).

Rencana revitalisasi Pasar Slipi itu, kata dia, sudah dalam tahap perencanaan pihak PD Pasar Jaya. Namun, pihaknya masih menunggu dari persetujuan para pedagang eksisting yang jumlahnya mencapai 500 pedagang.

"Kami sudah rencanakan apakah revitalisasi Pasar Slipi Jaya akan dibangun Pasar yang dilengkapi gedung perkantoran atau Rumah Susun Sederhana (Rusunawa)," ucapnya.

Menurutnya, pasar yang memiliki lahan sekitar 6.200 meter persegi itu memang sangat strategis apabila direvitalisasi menjadi gedung perkantoran atau Rusunawa. Oleh sebab itu, pihaknya akan mencoba mensosialisasikan rencana itu kepada pedagang.

"Secara aturan harus ada peretujuan 60 persen pedagang, jika ingin direvitalisasi. Kalau tidak memenuhi maka tidak bisa," kata dia.

Dia enggan menyebutkan berapa anggaran yang akan disiapkan dalam merevitalisasi pasar dengan lima lantai itu. Pasalnya, nantinya akan ada perubahan. Hal ini dikarenakan pihak PD Pasar Jaya menunggu permintaan dari pedagang dalam tahap revitalisasi pasar.

"Belum kita catumkan. Kalau bisa tidak menggunakan developer kalau Penyertaan Modal Pemerintah (PMP) sebesar Rp 170 miliar keluar. Soalnya, sampai saat ini PMP belum keluar," pungkasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini