TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Basuki Tjahaja Purnama langsung menempati meja dan kursi kerja Gubernur DKI Jakarta usai dilantik di Istana Negara, Jakarta, Rabu (19/11/2014).
Pria yang akrab disapa Ahok iniĀ menjelaskan bahwa dalam ruangan yang sebelumnya ditempati Joko Widodo tersebut tidak ada yang diganti termasuk kursi yang akan menjadi tempat duduk dirinya bekerja.
Dijelaskan pria yang akrab disapa Ahok tersebut bahwa kursi kerja gubernur tersebut sebelumnya dipakai Sutiyoso saat menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta, kemudian kursi tersebut pun dipakai Jokowi.
"Saya suka nggak suka harus pakai kursi ini," kata Ahok.
Dikatakannya, sebelum dilantik menjadi gubernur dirnya sempat meminta kepada biro umum Pemprov DKI supaya kursi kerja gubernur diganti kulitnya saja karena sudah lama tidak diganti.
"Kursinya masih lumayan bagus. Kursi ini dipakai sejak zaman Sutiyoso kemudian dipakai lagi Pak Jokowi. Tapi nggak pernah diganti-ganti kulitnya. Jadi saya minta ke biro umum jika punya uang kursinya dilapisi kulit baru. Tapi ini kursi lama," ungkap Ahok.
Ruang gubernur tersebut dipakai Sutiyoso saat menjabat sebagai gubernur DKI. Sementara saat Fauzi Bowo menjabat sebagai orang nomor satu di DKI Jakarta tidak pernah menempati ruang gubernur itu. Foke justru memilih berkantor di ruang Wakil Gubernur yang kini digunakan Ahok.
Menurut Ahok, ruang Wakil Gubernur lebih enak karena dari tempat kerja bisa melihat Monas dan halaman Balai Kota.
"Kalau di atas enak bisa melihat Monas, bisa melihat depan, jalan. Lebih enak karena pandangan kita jauh," ungkapnya.