TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Polisi sudah memetakan kriteria korban yang dipilih oleh sopir taksi komplotan perampok. Perkiraan itu berdasarkan kesamaan ciri korban perampokan oleh sopir taksi di kawasan Kuningan dan Sudirman Central Business District (SCBD).
"Biasanya mereka pilih-pilih korban yang kelihatan lemah," ujar Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komosaris Besar Rikwanto di Mapolda Metro Jaya, Rabu (3/12/2014).
Rikwanto mengatakan bahwa pelaku lebih memilih korban wanita. Terlebih lagi, jika wanita tersebut kelihatan sendirian dan mengenakan pakaian bagus serta membawa tas.
Jika yang menghentikan taksi adalah pria yang terlihat kuat melawan, mereka tidak akan menghentikan kendaraannya. Polisi menyimpulkan itu dari keterangan korban perampokan pada dua lokasi beberapa waktu lalu.
Perampokan taksi di Kuningan, korban wanita berinisial RW. Pelaku mengambil satu BlackBerry Curve, satu iPhone 5S dan uang tunai Rp1 juta.
Sedangkan di SCBD, korban berinisial RP. Dia kehilangan iPhone, laptop, kartu ATM, serta perhiasan. Melihat hal itu, Rikwanto mengimbau kepada masyarakat untuk tidak mengenakan pakaian dan perhiasan yang mencolok di luar.
Apalagi jika harus pulang kerja larut malam. Ini untuk menghindarkan diri dari tindak kriminal yang mungkin terjadi seperti perampokan di dalam taksi.