TRIBUNNEWS.COM, DEPOK -- Dewi Tresnasih, ibunda Danny Ashri Fajar Purba (21) mahasiswa semester VII, jurusan Sastra Arab UI yang hilang misterius dari apartemennya di Apartemen Margonda Residence I, mengaku sejak memasuki semester VII sudah melihat gelagat anak keduanya itu tidak lagi niat kuliah.
"Dia mengajukan 27 SKS ke kampus UI untuk semester VII. Padahal dia tahu maksimal cuma bisa ajukan 24 SKS untuk satu semester. Dari sini kelihatan dia sebenarnya ingin tak kuliah lagi," kata Dewi kepada Warta Kota, Senin (19/1/2015).
Menurut Dewi, anaknya Danny sempat mengikuti perkuliahan di awal Semester VII di bulan September.
"Walaupun jumlah SKS yang diajukannmya belum dipenuhi pembimbingnya di kampus, kata teman-temannya, Danny sempat ikut perkuliahan di bulan September," kata Dewi.
Namun belakangan, kata Dewi, diketahui anaknya itu tidak lagi masuk kuliah sejak itu. "Itu saya ketahui dari pihak kampus," katanya.
Ia menceritakan, kontak terakhir keluarga dengan Danny adalah pada Rabu (14/1/2015) pagi sekitar pukul 08.00.
Pada haru Minggu (11/1/2015) Danny sempat membantu pindahan kakaknya dari Apartemen Margonda Residence ke Tangerang.
Setelah pindahan itu, kata Dewi, Danny sebenarnya sempat tak bisa dihubungi. "Sampai hari Rabu 14 Januari, Danny nelepon bapaknya," kata Dewi yang bersama suami tinggal di Batam, Kepulauan Riau.
Menurut Dewi, dari pembicaraan telepon dengann ayahnya tak ada hal yang mencurigakan. "Mereka ngobrol biasa seputar perkuliahan, hingga kondisi keuangan," katanya. Namun yang agak berbeda, tambah Dewi, Danny seperti menghindar ketika ditanya soal perkembangan studinya.
20 Latihan Soal IPAS Kelas 4 SD BAB 4 Kurikulum Merdeka serta Kunci Jawaban, Perubahan Bentuk Energi
Latihan Soal & Kunci Jawaban Informatika Kelas 10 SMA/MA Materi Informatika dan Keterampilan Generik
"Waktu saya tanya ujiannya gimana? Dia menghindar. Dia bilang nanti disambung lagi, karena mau ke kamar mandi," kata Dewi.
Setelah itu, katanya Danny tak bisa dihubungi lagi oleh keluarga. Ia lalu meminta petugas keamanan apartemen mengecek kamar Danny.
"Kata petugas keamanan, mereka sudah ketuk kamar apartemen Danny tapi gak ada jawabab apapun," ujar Dewi.
Karena makin khawatir akan kondisi Danny, ia meminta kakak perempuan Danny yang di Tangerangan untuk ke apartemen Danny di Depok.
"Ternyata di kamar apartemen Danny gak ada sekaligus sejumlah barang pribadinya, mulai laptop, pakaian dan dokumen-dokumen pribadi lainnya. Di kamar sudah gak ada apa-apa," papar Dewi.
Dewi lalu memutuskan berangkat ke Jakarta, Kamis (15/1/2015).
Ia melihat langsung apartemen dan mencari informasi soal Danny ke pihak kampus dan teman-temannya.
"Di kampus saya baru tahu, anak saya ternyata sudah satu semester nggak kuliah. Saya kaget. Kalau begini berarti dia pergi bukan mendadak tetapi sudah direncanakan dan dipikirkan dia matang-matang," kata Dewi.
Menurut Dewi, Danny tidak pernah ada masalah di kampus dan bahkan IPK nya di atas rata-rata, yakni 3,2."Rekan-rekan Danny gak ada yang bisa memberi petunjuk pasti. Mereka tidak tahu ke mana Danny pergi. Apalagi Danny tidak ikut kegiatan apa-apa di kampus selama beberapa bulan terakhir ini," kata Dewi.
Dewi mengatakan dari beberapa rekan Danny, anaknya itu memang seperti menghindar jika akan ditemui. "Saat mau ditemuin temannya, Danny bilang sakit. Waktu mau dijenguk, Danny mengaku ada di Batam," kata Dewi.
Merasa anaknya hilang misterius, Dewi melapor ke Polres Depok, Kamis malam. Laporan pengaduannya bernomor: 031/B/I/2015/PMG/resta Depok tertanggal Kamis 15 Januari 2015.
Danny memiliki ciri berperawakan gemuk dengan berat badan 80 kg, tinggi 180 cm, rambut ikal dengan berewok. Dia juga berkacamata.
"Sewaktu bertemu pada September, badannya masih gembur. Tapi Desember saya ketemu, badannya lebih tegap dan berisi. Saya curiga dia ikut pelatihan militer tertentu dari kelompok terlaranng," kata Dewi.(Budi Malau)