TRIBUNNEWS.COM, DEPOK - Untuk mengungkap pembawa kardus berisi benda diduga bom yang akhirnya meletup di toilet di lantai II pusat perbelanjaan ITC Depok, Senin (23/2/2015) lalu, Polresta Depok kini menyisir kelompok-kelompok yang diduga terkait dengan jaringan teroris di seluruh Kota Depok.
Dari hasil penyidikan sementara pelaku pembawa kardus yang meletup di ITC Depok, belum terkait dengan jaringan atau kelompok teroris pelaku bom Beji Depok yang meledak tahun 2012 lalu.
"Bukan hanya kelompok Beji yang kita datangi. Tapi beberapa kelompok lain diduga terkait terorisme yang ada di Depok kini kita susuri," kata Kapolresta Depok Kombes Ahmad Subarkah kepada Warta Kota, di Mapolresta Depok, Jumat (27/2/2015).
Menurut Ahmad pihaknya memiliki data kelompok mana saja di Depok yang disinyalir terkait dengan aksi jaringan terorisme.
"Sekarang kami buka kembali datanya dan kita susuri, apakah dari mereka ini pelaku di ITC," kata Ahmad.
Ahmad mengatakan setelah peristiwa letupan di ITC Depok, dimana dari benda sisa letupan yang ditemukan diduga rangkaian sebuah bom, pihaknya langsung bergerak menyelidiki ke sejumlah orang yang diduga terkait dengan jaringan atau kelompok teroris pelaku bom Beji Depok yang meledak tahun 2012.
"Kita sudah selidiki ke sana juga sesaat setelah peristiwa di ITC. Tapi sampai saat ini untuk sementara, belum ada kaitan ITC dengan kelompok di Beji," kata Ahmad.
Menurutnya sampai saat ini sudah 7 saksi yang diperiksa pihaknya dalam kasus letupan kardus berisi benda diduga bom di ITC Depok.
Selain itu, kata Ahmad, pihaknya masih menelusuri sejumlah orang yang terekam kamera CCTV di ITC, tengah membawa kardus saat datang ke pusat perbelanjaan itu sesaat sebelum letupan.
"Dari beberapa orang itu, baru satu yang kami pastikan bukan pelaku pembawa kardus yang meletup. Yang lainnya masih kami telusuri," kata Ahmad.
Ia mengatakan dalam kasus letupan dari kardus di ITC Depok Senin lalu, pendalaman penyidikan untuk mengungkap pelaku pembawa kardus, memang dipegang oleh Densus 88 Anti Teror Mabes Polri.
Namun, kata Ahmad, pihaknya secara beriringan juga menyelidiki kasus ini.
"Pendalaman memang dilakukan Densus 88 Mabes Polri karena ini terkait teror. Namun kami juga menyelidikinya sepanjang terkait di wilayah Depok. Jadi Densus memback-up kita dalam kasus ini," ujar Ahmad.
Ia menjelaskan untuk hal-hal yang memang diperlukan dan membutuhkan Tim Densus 88 dalam menindaklanjutinya maka informasinya akan diberikan ke Densus 88.
"Hal-hal dan informasi yang memang dibutuhkan Densus 88 untuk bergerak dan mendalaminya, akan kita serahkan ke sana," kata Ahmad.(bum)