News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Ahok Tak Mau Penghuni Lapas Seolah Tidak Dianggap WNI

Penulis: Adi Suhendi
Editor: Y Gustaman
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) usai bertemu dengan Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta Pusat, Jumat (27/2/2015). Ahok diskusi dengan Jokowi soal perseteruannya dengan DPRD terkait hak angket. WARTA KOTA/HENRY LOPULALAN

Laporan Wartawan tribunnews.com, Adi Suhendi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaj Purnama menilai dibentuknya Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) agar semua warga negara Indonesia mendapat jaminan kesehatan tanpa terkecuali.

Untuk itu, pria yang akrab disapa Ahok mendukung seluruh penghuni lembaga pemasyarakatan yang akrab disapa warga binaan, mendapatkan jaminan kesehatan dari BPJS.

"15 ribu orang masuk lapas seolah bukan WNI lagi, ini berbahaya. Makanya saya dukung ini supaya seluruh orang di lapas mendapatkan jaminan kesehatan," ungkap Ahok di Rutan Klas IIA Pondok Bambu, Jakarta Timur, Sabtu (28/2/2015).

Menurut Ahok, sebelum adanya BPJS, bila ada warga binaan yang mengalami sakit, tidak tahu siapa yang menanggung biayanya. Hal itu ia ketahui setelah mendatangi Lapas Salemba beberapa waktu lalu.

"Kita menginginkan orang dan warga lapas kalau keluar menjadi manusia seutuhnya. Masuk lapas mendapatkan BPJS, karena itu sistem kesehatan nasional langsung," ungkapnya.

Setelah bebas nanti, mereka masih bisa mempergunakan BPJS Kesehatan. Ia menjelaskanm, pemegang kartu BPJS akan mendapatkan layanan kelas III bila masuk rumah sakit.

"Kalau dia keluar, kalau mampu BPJS mandiri, kalau tidak mampu tinggal ke Puskesmas. Biasanya yang meributkan layanan BPJS itu kelas menengah, karena masuk rumah sakit swasta yang mahal," imbuhnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini