Laporan Wartawan Tribunnews.com, Adi Suhendi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok siap dipecat, karena membongkar ketidakberesan APBD DKI Jakarta 2015 versi Pemprov DKI Jakarta dan DPRD DKI Jakarta.
Pernyataan Ahok membuat gerah anggota DPRD DKI Jakarta. Menurut Ahok dalam APBD DKI versi DPRD DKI Jakarta mengandung dana siluman Rp 12,1 triliun. Sehingga DPRD DKI Jakarta membentuk panitia hak angket. Mereka juga berencana melaporkan Ahok ke Bareskrim Polri.
"Saya jujur, saya sudah siap dipecat, dibilang menipu, dilaporkan ke Bareskrim atau apa siap saja," ungkap Ahok di Balai Kota, Jakarta, Jumat (6/3/2015).
Ahok memilih bertahan terhadap serangan yang ditujukan kepadanya. Mantan Bupati Belitung Timur itu akan konsisten menjaga APBD DKI Jakarta 2015 tidak disusupi anggaran siluman. Caranya, Pemprov DKI Jakarta menyerahkan APBD DKI Jakarta ke Kementerian Dalam Negeri versi electronic budgeting, yang berbeda dari APBD DKI Jakarta yang sudah disepakati antara Pemprov DKI Jakarta dan DPRD DKI Jakarta pada 27 Januari 2015.
Untuk mengantisipasi anggaran siluman masuk dalam APBD DKI Jakarta 2015, Ahok mengaku sudah menyisir berbagai mata anggaran yang berpotensi digelembungkan.
"Aku gampang saja, sudah ada e-budgeting tinggal menyisir, langsung ketahuan misalnya pemeliharaan yang tidak masuk akal, beli ATK tidak masuk akal, beli makan minum tidak masuk akal. Tinggal kita kunci," ungkapnya.