TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Politisi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Abraham Lunggana atau yang akrab disapa Haji Lulung kini menjadi bahan perbincangan di media sosial. Tagar #savehajilulung menjadi trending topic untuk wilayah Indonesia.
Netizen menggunakan tagar #SaveHajiLulung sebagai guyonan atas tindakan serta omongan Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta tersebut.
Ketua Fraksi PPP DPRD DKI Maman Firmansyah mengaku pihaknya merasa prihatin dengan ramainya pembicaraan tentang Haji Lulung.
Meskipun demikian pihaknya tidak bisa berbuat apa-apa atas hal tersebut. "Saya kan tidak bisa menghalangi orang komen apa di media sosial," kata Maman di Gedung DPRD DKI Jakarta, Jumat (6/3/2015).
Maman menduga ada orang yang sengaja mengakomodir ramainya sindiran terhadap Lulung di dunia maya tersebut. Ia curiga oknum tersebut berasal dari pihak yang pro Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama.
"Saya menduga ada yang mengkordinir. Opini yang digiring seolah-olah ini persoalan pribadi Haji Lulung. Ahok kan menguasai media. Berbagai macam media. Koran, TV, online, medsos," ujarnya.
Dikatakan Maman, apa yang dilakukan Lulung sebenarnya dalam rangka menegakkan wibawa DPRD supaya tidak menjadi bulan-bulanan pihak-pihak tertentu. Secara pribadi diungkapkan rekan satu partainya tersebut Lulung fokus menegakkan konstitusi diantaranya mengkritisi perilaku Gubernur Ahok yang dianggap sudah di luar etika.
"Perilaku gubernur harus diluruskan dalam konteks APBD. Kita kan berangkat dari pemahaman konstitusi. Lebih terjaga, tak bicara soal pribadi dan agama. Selama ini kan cuma ributin perilaku pak Ahok. Kita belum bahas prestasinya," ungkapnya.
Media sosial saat ini ramai membicarakan Haji Lulung dengan tagar #savehajilulung. Sindiran tersebut bermula saat Lulung salah menyebut UPS menjadi USB setelah mediasi kisruh APBD 2015 di Kementerian Dalam Negeri.