TRIBUNJOGJA.COM - Di tengah gelombang netizen mempelesetkan tagar #SaveHajiLulung, akun twitter @farhatabbaslaw tampaknya lebih berani beda dengan netizen kebanyakan.
Jika yang lain ramai menyindir aksi Lulung (Abraham Lunggana), lain halnya dengan akun @farhatabbaslaw ini. Akun yang diduga milik pengacara Farhat Abbas ini membuka kicauannya dengan tweet pertama pada Jumat (6/3/2015) malam dengan tweet 'Haji Lulung Politikus Ulung'.
Kemudian tweet ini mendapat respon dari sejumlah netizen. Salah satunya dari akun @MDarmarwulan.
"@farhatabbaslaw pinter cr klien dgn ambil hati haji Lulung pdhl mgkn ya 11 12 #SaveHajiLulung" tulisnya mengomentari tweet @farhatabbaslaw.
Berturut-turut, akun ini kemudian menuliskan berbagai komentar soal Haji Lulung yang pada intinya menyampaikan bahwa Haji Lulung merupakan seorang politikus yang pintar, rendah hati, tak banyak omong dan juga berhati nurani.
"Haji lulung kalo tahu kalah dia mengalah, kalo udah melawan berarti sejuta persen benar & menang! #SaveHajiLulung" demikian isi cuit yang diberi nomor 4 tersebut.
Bahkan akun ini pun menyebutkan bahwa Jakarta hanyalah 'butiran debu' tanpa adanya Haji Lulung.
"Jakarta tanpa haji lulung bagai butiran debu. #SaveHajiLulung — PresidenOposisiRI (@farhatabbaslaw)," kicau @farhatabbaslaw.
Di antara serangkaian tweet nya itu, tampak ada satu tweet yang memancing cukup banyak respon netizen. Yakni pada kicauan yang diberi angka 10.
"Siapa aja yg menghina haji lulung pasti masuk neraka. #SaveHajiLulung" tulisnya.
Kiriman tweet ini kemudian direspon netizen. Salah satunya dikirimkan oleh akun @deniapriliyanto.
"@farhatabbaslaw isssh, apa apaan ini oraaang.. muncul dikala hesteknya lagi hitss. mau nyari popularitaaass iiihhhh" tulisnya.
Adapun, tagar #SaveHajiLulung ini sempat merajai puncak trending topic Twitter. Netizen sepertinya kompak mengomentari aksi Abraham Lunggana, wakil ketua DPRD tersebut di sosial media.
Tagar tersebut sejatinya sebagai sindiran atas aksi Lulung (Abraham Lunggana) yang memotong pembicaraan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahja Purnama dalam mediasi atas inisiatif Kementerian Dalam Negeri atas kemelut pembahasan RAPBD DKI Jakarta, Kamis (5/3/2015). Aksi politisi PPP itu yang dipercaya memantik emosi Ahok. Tak beberapa lama kericuhan pun terjadi.