TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Guru privat pembunuh Deudeuh Alfi Sahrin (26) alias Empi, ternyata lekas keluar dari kamar usai membunuh Empi.
Sebelumnya, Empi ditemukan terbunuh di kamar kosnya di Jalan Tebet Utara 1 nomor 15 C RT/RW 07/010, Tebet, Jakarta Selatan, pukul 19.00, Sabtu (11/4/2015) malam.
Dia bekerja sebagai pekerja seks yang kerap melayani tamunya di kamar kosnya.
Guru privat itu diketahui bernama Rio Santoso. Dia diringkus di Bogor dini hari tadi.
Rio hanya melakukan seks kilat (quick sex) dengan Empi.
Kanit 1 Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya, Komisaris Budi Towoliu, mengatakan pelaku adalah tamu terakhir Empi di hari pembunuhan pada Jumat (10/4/2015).
Budi memastikan pembunuhan terjadi pada Jumat (10/4/2015) malam. Sekitar pukul 20.00.
Menurut Budi, Rio mengaku masuk ke kamar Empi untuk melakukan hubungan seks pukul 19.30.
Lalu sekitar pukul 20.00 Rio membunuh Empi. Selanjutnya pukul 20.15, Rio lekas pergi dari kamar kos tempat Ia membunuh Empi.
Berarti Rio keluar hanya sesaat setelah rekan-rekan kos Empi menggedor kamar itu karena mendengar bunyi gaduh dari dalam kamar pukul 20.00.
Artinya Rio kabur di saat yang tepat. Sebab pada pukul 21.15, rekan-rekan kos Empi yang kamarnya bersebelahan datang dan lokasi di lantai 2 dimana kamar Empi berada pun menjadi ramai.
Sekadar informasi, Guru privat berinisial RS, membunuh Deudeuh Alfi Syahrin (26) alias Empi lantaran diejek bau badan saat tengah berhubungan seks.
Tapi pembunuhan terjadi pada Jumat (10/4/2015), sekitar pukul 20.00.
"Tersangka sakit hati karena (disebut) bau badan," kata Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Herry Heryawan kepada wartawan.