TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wahyudi (23) dan Makmur (24) merupakan sahabat kental. Mereka berkawan sudah 8 tahun lamanya.
Keduanya sudah paham betul karakter masing-masing. Namun persahabatan mereka berakhir dengan tragis.
Hanya karena persoalan sepele, Wahyudi secara membabi buta membantai temannya sendiri yakni Makmur.
"Dia (Makmur) teman main dan teman nongkrong saya selama 8 tahun. Saya bunuh dia karena emosi," ujar Wahyudi saat ditemui di Polrestro Jakarta Barat pada Senin (20/4/2015) siang.
Awal cerita mereka sedang asyik menghabiskan waktu senggangnya berdua. Pelaku ditanya korban secara baik - baik, namun Wahyudi secara tak sengaja menjawab pertanyaan korban dengan membuatnya naik pitam.
Sontak Makmur marah dan menantang pelaku untuk duel dengannya. Wahyudi pun terpancing emosi, ia pulang membawa senjata tajam untuk melawan korban yang memiliki postur tubuh besar.
Makmur pun tanpa ampun dibantai oleh temannya sendiri. Wahyudi menikam korban dengan menggunakan badik.
Beberapa tusukan bersarang di bagian perut dan leher korban. Wakapolrestro Jakarta Barat, AKBP Bachtiar Ujang Purnama menjelaskan kejadian itu bermula saat tersangka terlibat cekcok hebat dengan korban pada Senin (13/4/2015) lalu.
"Cekcok karena persoalan sepele, keduanya memperebutkan gengsi masing - masing. Seharusnya masalah spele seperti ini tidak harus membunuh seseorang," ucap Bachtiar.
Kini Wahyudi harus mempertanggungjawabkan pebuatannya itu. Ia dijerat dengan Pasal 338 dan 351 KUHP.
Pria berusia 23 tahun ini kini mendekam di balik jeruji besi. Ia terpaksa meninggalkan istrinya bernama Nenah (22) dan dua orang anaknya untuk menjalani masa hukumannya itu.
Penulis: Andika Panduwinata