TRIBUNNEWS.COM - Undangan pesta bikini untuk merayakan kelulusan sekolah menengah atas bertebaran di dunia maya.
Dalam undangan tersebut, pesta bertajuk 'Splash After Class' itu sedianya digelar di Hotel Media, Gunung Sahari, Jakarta Pusat, pada Jumat (25/4/2015).
Alih-alih ingin memantik antusiasme, ajakan acara bertajuk 'Splash After Class' itu malah menuai kecaman dari beragam pihak.
Salah satunya dari Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI).
KPAI menyoroti dress code atau ketentuan pakaian pengunjung pesta tersebut, yakni pakaian bikini.
Menurut KPAI, hal itu berpotensi dapat memicu terjadinya tindak kekerasan terhadap anak, khususnya perempuan.
Tak hanya itu, komentar pedas juga datang dari para pengguna jejaring sosial Twitter.
Saking banyaknya reaksi, 'Pesta Bikini Rayakan UN' mejeng jadi trending topic di Twitter.
Kebanyakan para netizen tersebut menyayangkan gelaran pesta tersebut.
"Dari mana asal muasal Divine Production EO Pesta Bikini Rayakan UN? Bisa-bisanya setan seperti ini menyusup ke anak-anak SMA. #PestaBikiniPelajar," ujar pemilik akun @afriadiajo.
"Udah gila kali ya anak jaman sekarang. Pesta bikini rayakan UN," tutur pemilik akun @ElRosandi.