TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tidak terima nama sekolahnya dicatut dalam undangan pesta bikini 'Splash After Class', para kepala sekolah di DKI Jakarta datang ke kantor Dinas Pendidikan DKI Jakarta di Jalan Gatot Subroto, Setiabudi, Jumat (24/4/2015) siang.
Para kepala sekolah ini meminta arahan Dinas Pendidikan DKI Jakarta untuk menindaklanjuti event organizer Devine Production yang merupakan penyelenggara pesta bikini.
Kepala sekolah merasa tidak terima atas tindakan EO yang menggunakan nama sekolah mereka sebagai pendukung acara.
Mereka menganggap hal tersebut adalah pencemaran nama baik.
Kepala SMKN 26 Anas Rosich, dalam pertemuannya dengan pejabat di Dinas Pendidikan DKI Jakarta menceritakan kegelisahannya yang mendapatkan banyak pertanyaan dari orangtua hingga alumni sekolah tersebut.
"Saya mendapatkan banyak sekali pertanyaan, benarkah sekolah kami ikut terlibat dalam pesta bikini yang ramai menjadi perhatian masyarakat itu. Padahal, kami sama sekali belum mengetahuinya. Kami sendiri juga kaget mendengarnya," kata Anas Rosich.
Kepala SMKN 50 Adip Wiratmono, juga mengaku mendapatkan banyak atensi dari orangtua dan alumni yang mempertanyakan keikutsertaan SMKN 50 sebagai pendukung acara pesta bikini.
Kepala SMAN 29 Ratna Budiarti yang juga kaget nama sekolahnya dicatut bahkan berinisiatif membuat laporan pencemaran nama baik sekolah ke Polres Jakarta Selatan hari ini.
"Kebetulan ada kapolsek yang alumni SMAN 29 memberikan saran untuk melaporkan hal tersebut ke polisi karena dianggap sudah mencemarkan nama baik sekolah kami," kata Ratna Budiarti.
Berbekal hal tersebut, pidak sekolah pun melaporkan ke Polres Jakarta Selatan Jumat tadi. Tetapi karena sedang shalat Jumat, Ratna diminta datang setelahnya.
"Kami kepala sekolah meminta arahan kepada Dinas Pendidikan mengenai hal ini. Meskipun sudah mendapatkan permintaan maaf dari EO, namun kami tidak cukup sampai di situ karena telah mencemarkan nama baik sekolah," ujar Ratna Budiarti. (Agustin Setyo Wardani)