TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Perkembangan zaman yang diiringi kemajuan teknologi membuat manusia dapat mengakses sesuatu secara mudah termasuk prostitusi yang dapat dicari melalui media sosial dan media online.
Pernyataan tersebut disampaikan oleh pengamat Sosial Budaya Universitas Indonesia (UI), Devie Rahmawati.
"Prostitusi mengalami revolusi. Adanya online membuat pelaku bisa siapa saja. Tidak lagi orang-orang yang bekerja secara full time, tetapi bisa anak, ibu atau siapa saja," ujar Devie Rahmawati saat dihubungi, Kamis (14/5/2015).
Dia menilai praktik prostitusi hanya merupakan bagian kecil dari gaya hidup bebas yang terjadi di zaman sekarang. Gaya hidup ini membuat manusia mengikuti kehendak hati tanpa terikat aturan.
Tdak ada aturan mengikat membuat segala sesuatu dapat dilakukan termasuk mengakses pornografi. Berdasarkan data pada 2012 yang disampaikannya, sebesar 97 persen anak-anak sudah terpapar pornografi.
"Bukan prostitusi, ada persoalan jauh lebih besar. Terkait gaya hidup bebas, ini jauh lebih hebat," tuturnya.