Laporan Wartawan Tribunnews.com, Adi Suhendi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sebanyak 600 personel gabungan dikerahkan membongkar pemukiman warga Pinangsia, Jakarta Barat, yang berada di bantaran kali, Rabu (27/5/2015).
"Personel yang diterjunkan gabungan dari 200 Satpol PP provinsi, 300 Satpol PP Jakarta Barat. Serta TNI-Polri dan Pemda 100 orang. Jumlahnya 600 orang," kata Kepala Satpol PP DKI Kuku Hadi Santoso di Balai Kota, Rabu (27/5/2015).
Lumrahnya tiap penggusuran pemukiman, kata Kuku, personel yang turun mendapat perlawanan dari sejumlah warga yang mencoba menghalang-halangi. Ia menegaskan mereka yang rumahnya dibongkar akan dipindahkan ke pemukiman yang layak.
Niat baik pemerintah mengajak masyarakat yang tinggal di bantaran kali untuk hidup sejahtera, dikatakan Kukuh, terkadang mendapat tanggapan yang kurang baik dari masyarakat. Tetapi hal tersebut harus tetap dilakukan.
Hari ini sebanyak 114 rumah yang digusur. Sisanya akan dilakukan menyusul setelah ada pembicaraan lebih lanjut. Sementara warga yang terkena penggusuran dipindahkan ke rumah susun sederhana sewa yang sudah tersedia.
"Dicarikan rusun terdekat. Di Marunda banyak yang kosong kemarin kita sidak ada 200 sekian yang kosong. Di Marunda banyak yang disewakan sidah disidak kemarin," ungkapnya.
Ratusan warga Pinangsia, mengepung kediaman Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok di Perumahan Pantai Mutiara, Penjaringan, Jakarta Utara, Selasa (27/5/2015) malam.