News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Ahok Ancam Stafkan Pejabat SKPD Tak Mampu Serap Anggaran APBD

Penulis: Adi Suhendi
Editor: Johnson Simanjuntak
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (tengah) bersama Direktur Utama PT Transjakarta Antonius Kosasih (kiri) dan Presiden Direktur PT Coca-Cola Amatil Indonesia Martin Gil (kanan) meninjau bagian dalam bus tingkat sumbangan dari PT Coca-Cola Amatil Indonesia di area Monas, Jakarta, Senin (22/6/2015). Pemberian bus pariwisata ini beretepatan dengan HUT Kota Jakarta ke-488. Bus yang diproduksi pabrikan asal Jerman dengan merk MAN tersebut diproyeksikan untuk melayani penumpang tanpa pungutan biaya. TRIBUNNEW/DANY PERMANA

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengancam akan mencopot pejabat Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang dianggap tidak mampu menyerap anggaran APBD DKI Tahun Anggaran 2015.

"Yang tidak bisa menyerap ya kita stafkan (dicopot dari jabatannya). Kan tahun ini, kita mau stafkan eksekutif," kata pria yang akrab disapa Ahok di Balai Kota, Senin (22/6/2015).

Dikatakan dia, belanja yang dianggarkan kepada eksekutif berupa pengadaan lahan yang paling besar. Tetapi harusnya tidak ada masalah dan penyerapan anggaran.

"Namanya belanja eksekutif itu kan belanja lahan. Padahal masalah tanah itu tidak ada masalah tahu, kalau ada masalahkan tinggal panggil asisten pembangunan," ujarnya.

Dikatakan dia, dirinya akan banyak mencopot pejabat dalam waktu dekat ini. Mendagri sudah tahu dilemanya seperti apa terkait penyerapan anggaran DKI dengan total APBD mencapi Rp 69 triliun.

"Mesti nitip ke BUMD semuanya. Kaya beli bus itu lebih cepat ke BUMD, kita kasih ke swasta. Kita punya SKPD segitu banyak mau diapain, itu dilematisnya," ujarnya.

Meskipun demikian Ahok tetap optimis bisa melakukan penyerapan anggaran hingga 90 persen pada akhir tahun.

"Kita akan kejar di perubahan. Makanya akan kita PMP-kan. Nanti porsi belanja barang dan pegawai itu lebih jelek. Nah itu fungsinya rapat, tapi nanti kita akan stafkan saja. Nah fungsinya itu akan kita evaluasi tahun depan," katanya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini