TRIBUNNEWS, COM. JAKARTA - Anggota Komisi E DPRD DKI Jaya Steven Setiabudi Musa sudah sering melakukan kunjungan kerja ke sekolah-sekolah.
Karena berkaitan dengan bidang-bidang yang dibawahinya, yakni kesra yang antaranya menyangkut pendidikan, Steven Setiabudi Musa perlahan namun pasti semakin mengetahui berbagai permasalahan yang berhubungan dengan pendidikan--kebutuhan paling mendasar dan prioritas bagi setiap manusia.
Pada setiap kunjungan kerjanya ke sekolah-sekolah itu, Steven Setiabudi Musa yang fungsionaris PDI-P itu senantiasa mendapatkan 'pencerahan' baik dari orangtua murid, wakil komite sekolah, dan tentu saja dari perwakilan sekolah itu sendiri, baik kepala sekolah atau guru-guru yang selalu dimintanya untuk jangan sungkan bertanya.
Beragam masukan, saran, dan keluhan-keluhan yang disampaikan mereka dalam setiap kesempatan itulah yang membuat Steven Setiabudi Musa menjadi kian memahami betapa kompleksnya persoalan pendidikan.
Dari kompleksitas persoalan itu, kebutuhan akan sarana dan prasarana pendidikan yang baik tetaplah nomor satu. Itulah yang harus diutamakan.
Itulah pula yang disampaikan Steven Setiabudi Musa dalam pertemuannya dengan kepala sekolah dan perwakilan guru-guru SMAN 19, Jakarta Barat, Selasa (30/6).
"Gedung sekolah ini jelas harus direhab, direvitalisasi. Saya akan perjuangkan apa yang memang seyogyanya pantas bapak-bapak dan ibu guru dapatkan," ungkap Steven Setiabudi Musa kepada kepala sekolah SMAN 19 Drs Emanuel Hari Wahyana , MM, Wakil Kepala Sekolah Bidang Sarana & Prasarana Lukman Effendi dan belasan guru yang mencurahkan keprihatinannya.
Steven Setiabudi Musa kemudian meminta kepada dua pejabat dari Suku Dinas Pendidikan Jakarta Barat yang menyertai kunjungannya untuk segera membuat surat permohonan agar dapat dilakukannya renovasi terhadap bangunan sekolah ini, terutama yang sangat mendesak dibagian belakang, yang langsung berbatasan dengan permukiman warga.
"Mungkin bisa diupayakan dari dana Anggaran Belanja Tambahan. Untuk rehabilitasi lebih menyeluruh harus memakai dana dari APBD tahun 2016, yang baru bisa diajukan bulan Oktober atau November nanti," jelas Steven Setiabudi Musa, yang lama mengabdikan dirinya sebagai wartawan di Harian 'Suara Pembaruan'.
KESEDIHAN & TANGIS
Agak berbeda dengan kunjungan kerjanya ke beberapa sekolah sebelum ini, dari silaturahminya dengan perwakilan SMAN 19 ini Steven Setiabudi Musa lebih dari sekadar menghimpun keluhan, akan tetapi bagaimana ia menjadi tempat curahan kesedihan dan tangisan.
Beberapa guru, khususnya wanita, memang tak kuasa menahan cucuran air matanya saat memaparkan cerita dari Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) mereka di sini.
"Kalau lagi banjir, sekolah harus diliburkan, sebab ketinggian air dari buangan Banjir Kanal Barat dan kali-kali yang ada di sekitar bisa mencapai 80 cm hingga satu meter," papar seorang guru SMAN 19.
Gedung SMAN 19 berada dalam satu bangunan dengan lima institusi pendidikan lainnya, yakni SDN 01, SDN 02, SDN 03, dan SMPN 63.