News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Lebaran 2015

Menghangatkan Sepinya Jakarta dengan Silaturahim

Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kios-kios pedagang kain di kawasan Pasar Cipadu di Jalan KH Wahid Hasyim, Tangerang, Banten, mulai tutup, Selasa (14/7). Tiga hari menjelang Idul Fitri, sebagian besar kios-kios penjual kain di Pasar Cipadu tutup. Kondisi ini diperkirakan akan berlangsung hingga sepekan setelah Lebaran.

TRIBUNNEWS.COM -- Perayaan Lebaran bagi warga Ibu Kota tidak selalu identik dengan mudik ke kampung halaman. Bagi sebagian warga, berlebaran di Jakarta tak kalah menyenangkan. Bersilaturahim dengan keluarga sambil menikmati suasana Jakarta yang tenang menjadi pilihan yang tepat.

Kios-kios pedagang kain di kawasan Pasar Cipadu di Jalan KH Wahid Hasyim, Tangerang, Banten, mulai tutup, Selasa (14/7). Tiga hari menjelang Idul Fitri, sebagian besar kios-kios penjual kain di Pasar Cipadu tutup. Kondisi ini diperkirakan akan berlangsung hingga sepekan setelah Lebaran.

Seandainya tidak mudik, menghabiskan libur Lebaran di Ibu Kota bersama kerabat menjadi pilihan sembilan dari sepuluh responden jajak pendapat yang diselenggarakan Litbang Kompas beberapa waktu lalu.

Kegiatan menghabiskan waktu bersama keluarga, saudara, atau kerabat guna mempererat silaturahim memang menjadi semacam menu wajib yang tidak bisa dilepaskan dari tradisi Lebaran. Hasil jajak pendapat kali ini juga menunjukkan tidak ada perbedaan kebutuhan silaturahim antara responden dari kelas ekonomi menengah atas maupun golongan bawah. Semua orang, dengan latar belakang aneka strata sosial dan ekonomi, merasakan Lebaran tidak lengkap tanpa bersilaturahim.

Jakarta lengang

Warga Jakarta juga membayangkan munculnya kesenangan tersendiri yang bisa dinikmati ketika harus menghabiskan libur Lebaran di Jakarta saja. Kesenangan itu adalah suasana lengang yang memberikan ketenangan.

Suasana tenang merupakan pengalaman langka dan terlampau mewah untuk bisa dinikmati warga Jakarta. "Saya suka suasana Jakarta waktu Lebaran karena jalanan sepi, enggak macet," tutur Yani (50), warga kawasan Pondok Indah, Jakarta Selatan.

Komentar Yani mewakili jawaban hampir seluruh responden. Dalam benak lebih dari 90 persen responden, hanya ada dua hal yang paling menyenangkan ketika Jakarta sepi, yaitu tidak ada kemacetan dan bisa bepergian dengan cepat.

Bagi warga Jakarta, kemacetan memang sudah menjadi persoalan yang sangat serius. Data yang dihimpun Polda Metro Jaya menunjukkan, pada tahun 2013 jam kemacetan di Jakarta paling parah terjadi pada pukul 07.00-09.00 dan pukul 16.00-20.00.

Tahun berikutnya, kemacetan di Jakarta rata-rata dimulai pada pukul 07.00 hingga 11.00 untuk pagi hari dan pukul 16.00-22.00 pada sore hari. Jam kemacetan kian panjang. Pada hari-hari tertentu, kemacetan bahkan dapat terjadi sepanjang waktu dan tidak lagi dapat diprediksi kapan usai.

Pada saat masa libur Lebaran, kondisi demikian nyaris hilang. Maklum, jumlah pemudik asal Ibu Kota cukup signifikan. Tahun lalu, tercatat 5,8 juta atau sekitar separuh warga Jakarta pulang kampung saat Lebaran. Jika dibandingkan dengan angka nasional, warga Jakarta yang mudik mencapai sepertiga total pemudik tahun 2014 di seluruh Indonesia yang sebanyak 19,6 juta orang.

Kemewahan berwujud jalanan lancar begitu didambakan masyarakat Jakarta. Tujuh dari sepuluh responden mengaku lebih menyukai suasana Jakarta yang lengang di saat libur Lebaran ketimbang hari-hari biasa. "Kalau bisa sih, tiap hari Jakarta kayak Lebaran, jalanan lancar," komentar Lala (25), warga Bintaro, Jakarta Selatan.
content

Pilihan kumpul keluarga

Sembari berkumpul dengan keluarga, sejumlah tempat menjadi tujuan utama mengisi liburan di Ibu Kota yang sepi. Secara umum, menjalin tali silaturahim dengan bertandang rumah sanak saudara menjadi pilihan 43 persen peserta jajak pendapat. Satu dari empat warga memilih mengunjungi obyek wisata.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini