TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Upaya preventif agar insiden Tolikara Papua tak melebar dilakukan kepolisian. Pada Sabtu (25/7/2015), Kapolsek Kebon Jeruk Polres Jakarta Barat AKP Eka Baasith menemui ulama terkenal KH Nur Muhammad Iskandar Sq di kediamannya, Pondok Pesantren Asshidiqiyah Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Pertemuan berlangsung di ruang tamu kyai Nur Iskandar SQ.
"Kyai berpesan agar Polri terus merangkul semua tokoh agama. Kyai Nur menjamin umat Islam tidak akan terpancing dengan adanya peristiwa Tolikara,” ujar AKP Eka Baasith dalam keterangannya, Minggu (26/7/2015).
Menurut Eka, ulama percaya dengan kemampuan Polri menyelesaikan masalah Tolikara secara hukum. Siapapun yang bersalah akan dihukum sesuai aturan perundang-undangan yang berlaku.
“Kyai Nur berpesan pada angkatan muda Islam agar tetap tenang dan terus menjaga toleransi yang selama ini sudah harmonis, khususnya di Kebon Jeruk Jakarta Barat,” kata alumni Akpol 2004 itu.
Mantan Kapolsek Poso itu menambahkan, seluruh personel kepolisian diperintahkan Kapolri untuk merangkul tokoh tokoh agama di wilayahnya. Itu dilakukan sebagai upaya pencegahan dini terhadap potensi gangguan keamanan setelah ada insiden Tolikara. Karena itu walaupun hari libur (Sabtu), Kapolsek tetap berkegiatan 24 jam dengan sambangi tokoh.
“Alhamdulillah, tokoh-tokoh lintas agama di Kebon Jeruk, khususnya KH Nur Muhammad Iskandar percaya dan mendukung Polri,” kata alumni S2 Kajian Stratejik Intelijen UI tersebut.