Setelah yakin tidak bernapas lagi, mayat Rian kemudian dibenamkan di bak kamar mandi air panas dalam kondisi tubuh telungkup.
Keesokan harinya, petugas hotel pun geger. "Kami menemukan korban dalam kondisi telanjang dengan posisi telungkup di bak mandi air panas kamar nomor 5," kata petugas hotel, kepada Warta Kota, Rabu (5/8). Kulitnya sudah terkelupas karena terkena air panas semalaman, kata petugas lagi.
Polisi yang datang ke tempat kejadian tidak menemukan sedikit pun identitas sehingga beberapa hari kemudian memakamkanya di TPU setempat dengan papan nisan bertuliskan "Tak dikenal".
Sembilan bulan kemudian, tepatnya 5 Juli 2015, polisi membongkar kasus hilangnya Hayriantira yang April lalu dilaporkan oleh keluarganya.
Keluarga Rian melapor ke polisi bahwa asisten cantik Presdir XL Axiata itu sejak November tahun lalu tak kembali ke rumah.
"Kami akan membuka kuburannya. Ini anggota sedang meluncur ke Garut," kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Krishna Murti kepada wartawan, Rabu (5/8).
Menurut Krishna, motif pembunuhannya karena masalah pribadi. Malam itu keduanya menginap di Hotel Cipaganti karena hari sudah larut malam.
Saat berada di dalam kamar, pelaku sempat mengajak berhubungan badan. Namun pelaku tersinggung karena korban sempat menghina 'kejantanannya'.
"Pelaku emosi akhirnya membekap korban," ujar Krishna.
Krishna mengatakan, pihaknya sudah menghubungi Polres Garut terkait hal ini. Pihak Polres Garut, ucap Krishna, sudah mengotopsi jenazah tersebut dan menjadikan penemuan mayat itu sebagai jenazah tanpa nama. Lalu kemudian menguburkan jenazah itu di pemakaman tanpa nama di Garut. (bum/ote)