TRIBUNNEWS.COM, DEPOK - Sebelum dilaporkan menghilang November 2014 lalu, Hayriantira (37) alias Rian terakhir kali mendatangi keluarga mantan suaminya, Dian Wijayana (37), di Kompleks Hankam, Jalan Kucica, Blok F Nomor 4, RT 04/05, Kelurahan Palsi Gunung, Kecamatan Cimanggis, Depok, Oktober 2014 lalu.
Rian adalah Asisten Presiden Direktur PT XL Axiata yang tewas dibunuh di sebuah hotel di Garut.
Saat itu Rian, membawa kedua anak lelakinya, Rayan (8) dan Rafa (6).
Rian sendiri saat itu sudah resmi bercerai dengan Dian Wijayana, dan tinggal mengontrak di perumahan Griya Tugu Asri, bersama dua anaknya.
Sebab hak asuh anak, sesuai putusan pengadilan agama Depok September 2014, ada di tangan Rian.
"Karenanya saat Rian tinggal di Griya Tugu Asri, anak-anak sama dia. Walaupun begitu, anak saya Dian Wijayana, setiap hari rutin ke sana melihat anak-anak. Rian sendiri memperbolehkan dan welcome," kata Indah (62), ibunda Dian Wijayana atau mantan mertua Rian, saat ditemui Warta Kota di kediamannya di Kompleks Hankam, Cimanggis, Depok, Kamis (6/8/2015) siang.
Indah menuturkan, pada Oktober 2014, Rian datang ke rumahnya di Kompleks Hankam, dengan membawa dua anak lelakinya Rayan dan Rafa. Saat itu Rian bertemu dengan Dian dan menyerahkan kedua anaknya ke Dian.
"Dia datang nyerahin dua anaknya ke Dian. Kepada Dian dan kami sebagai orangtua, Rian sempat bilang 'nitip anak-anak ya bu'," tutur Indah.
Menurut Indah, Rian mengatakan akan pergi ke luar kota sehubungan dengan tugas kerjanya di PT XL Axiata.
"Rian juga bilang, dia mau pergi lama karena urusan kerjaan. Makanya anak-anak dititip ke kami," kata Indah.
Setelah itu, kata Indah, mereka tidak pernah bertemu lagi dengan Rian.
"Jadi Oktober 2014 itu, terakhir kali kami bertemu Rian," kata Indah.
Indah mengatakan, beberapa hari setelah menitipkan kedua anaknya ke mereka, Rian sempat menghubungi Dian dan mengatakan sudah pergi ke luar kota dan tidak ada lagi di Jakarta atau Depok.
"Setelah itu, kata Dian, nomornya Rian nggak bisa dihubungi lagi dan benar-benar lost contact (hilang komunikasi)," ujar Indah. (Budi Malau)