TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Polda Metro Jaya dan Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) memburu 'aktor intelektual' kasus kelangkaan daging sapi di wilayah DKI Jakarta.
Sebanyak tujuh feedloter atau importir dari 14 feedloter di Jabodetabek diduga melakukan 'permainan' yang membuat harga daging sapi tinggi. Mereka telah diperiksa untuk dimintai keterangan.
"Kami mau memberikan efek jera dengan mencari satu yang betul-betul intelektualnya," tutur Kasubdit Indag Dit Reskrimsus Polda Metro Jaya AKBP Agung Marlianto ditemui di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Senin (24/8/2015).
Dia menjelaskan petugas hanya melakukan pemeriksaan terhadap feedloter yang terindikasi melakukan 'permainan'. Pemeriksaan dilakukan kepada feedloter yang dinilai melakukan provokasi pengusaha lain supaya menaikkan harga.
Menurut dia, hal ini dilakukan supaya menghindari diskriminasi. Apabila petugas melakukan penyidikan terhadap semua feedloter, maka dikhawatirkan menggangu kestabilan pasokan daging sapi.
"Bayangkan kalau kita sidik semuanya. Mereka mogok. Impor daging sapi berhenti. Pasokan daging sapi berhenti. Kan masalah buat semuanya," tambahnya.
Polda Metro Jaya dan Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) melakukan investigasi bersama (join investigation) menangani kasus kelangkaan daging sapi. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mendukung upaya itu.
Polda Metro Jaya, KPPU, dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menyepakati mengusut tuntas kasus kelangkaan daging sapi di wilayah Jabodetabek.
Sejauh ini, petugas masih melakukan penyelidikan kasus kelangkaan daging sapi. Tahapan akan ditingkatkan ke penyidikan apabila ditemukan alat-alat bukti baru.